Bab 34 Sejak Kapan Pacaran ?

193 21 20
                                    

"Cinta itu layaknya angin, aku tidak bisa melihatnya tetapi aku bisa merasakannya."

~Nicholas Sparck~

Holaa comeback udah lama nih Erlina sama Azzam nggak muncul hehehe :v
Setelah sekian lama, akhirnya author update lagi😂

Nb : jadilah reader yang baik. Yang selalu meninggalkan jejaknya setelah selesai membaca❤️
Jangan jadi silent reader ya  :"(

Setelah selesai jam istirahat kedua, bu Runi belum masuk ke kelas. Oleh karena itu, gue, Syakira dan Diana berkumpul terlebih dahulu sebelum kedatangan bu Runi. Entah itu sekedar bercerita, bergosip, curhat, selfie, dan buat konser dadakan.

Kali ini kita memilih membuat konser dadakan. Syakira bertugas memainkan musik lewat pukulan ke meja bak tukang gendang yang handal. Sedangkan gue dan Diana yang menyanyi.

Kau menggantungkan hubungan ini
Kau diamkan aku tanpa sebab
Maunya apa?
Ku harus bagaimana, kasih?

Sampai kapan kau gantung cerita cintaku?
Memberi harapan
Hingga mungkin ku tak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu.

"Wah menghayati sekali lo Er," celetuk Syakira memberhentikan aktivitas ala-ala tukang gendang.

"Iya tuh kayaknya itu lagu menggambarkan perasaan lo deh Erlin,"  timpal Diana seraya terkekeh.

"Apa iya lagu ini menggambarkan perasaan gue ke Azzam. Ada benarnya juga, buktinya sampai sekarang hubungan gue dan Azzam belum jelas. Dibilang teman ? tapi lebih dari kata teman. Dibilang pacar ? bukan, tapi udah sayang-sayangan. Hubungan kita sebenarnya apa sih Zam ?" batinku dipenuhi pertanyaan itu.

"Sembarangan kalau ngebacot. Kalau nyanyi tuh memang harus dihayati biar feel-nya dapet. Jadi yang denger terbawa suasana gitu." ucapku.

"Sewot amat dah." balas Syakira.

"Hilih bilang iya gitu kek, gue tau cinta lo lagi di gantungin sama mas Azzam kan." timpal Diana.

"Kok dia tau sih. Kaya peramal aja." batinku heran.

"Lo kok tau kalau gue lagi deket sama Azzam ?" tanyaku pada Diana.

"Tau lah kemarin gue gak sengaja baca pesan whatsapp lo sama Azzam," balasnya santai.

"Baca pesan whatsapp gue ?" batinku.

Kemarin tepatnya hari Senin, waktu istirahat pertama Diana sempat meminjam handphone gue. Katanya buat foto tapi ternyata malah jarinya kemana-mana.

"Oh jadi kemarin lo pinjem handphone gue. Katanya buat foto nggak taunya malah buka-buka whatsapp. Mana baca pesan whatsapp gue. Awas aja kalau lo pinjem handphone gue lagi, nggak akan gue pinjemin" ucapku ketus.

"Hehehe dikit. Salah siapa pas gue foto ada notifikasi, ya nggak sengaja kepencet dan sekalian gue baca. Tapi serius gue cuma baca chat elo sama mas Azzam. Kalau nggak percaya tanya Syakira, dia saksinya." jelas Diana.

Gue memicingkan mata ke arah Syakira seakana bertanya apakah yang Diana katakan benar adanya. Sedangkan Syakira mengangguk setuju.

"Nggak apa-apa kok kalau lo baca chat gue sama Azzam. Lagian gue sama Azzam cuma teman. Dan elo Diana jangan panggil Azzam dengan sebutan mas napa. Geli tau dengarnya." ucapku bergidik ngeri.

"Cuma teman tapi udah sayang-sayangan huh bohong lo Malih." celetuk Syakira.

Gue bergeming tak menyangkal perkataan Syakira. Karena memang gue dan Azzam kerap kali memanggil sayang.

Problematika Rasa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang