09. Party

2.7K 382 117
                                    

Malam ini Mr Rans mengadakan sebuah pesta untuk merayakan ulang tahun perusahaannya. Pria itu mengundang semua karyawan, teman bisnis, dan juga teman sosialita istrinya. Sebenarnya ia berniat melangsungkan pertunangan Devano dengan Arina sekaligus. Rencana ini tidak ada yang tahu kecuali Devano sendiri, Arina pun juga tidak tahu jika dia sendiri yang akan bertunangan.

Pukul enam sore, orang-orang sudah mulai berdatangan. Banyak diantara mereka memakai gaun panjang. Mr Rans menyambut para tamu dengan gembira begitu juga dengan Nyonya Grace.

Devano baru saja turun dari atas langsung menjadi sorotan semua tamu yang hadir, laki-laki itu sangat tampan dengan jas hitamnya.

Para wanita tampak berbisik-bisik memuji pahatan sempurna karya Tuhan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Para wanita tampak berbisik-bisik memuji pahatan sempurna karya Tuhan itu. Devano hanya menampilkan wajah datarnya seperti biasa, tidak ada senyuman ramah.

Tak lama kemudian para tamu undangan kembali ribut saat melihat seorang gadis masuk ke dalam rumah dengan anggun. Siapa lagi kalau bukan Selin, model yang sedang naik daun dan terkenal di mana-mana.

Gadis itu berjalan angkuh ke arah Devano yang bahkan enggan menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu berjalan angkuh ke arah Devano yang bahkan enggan menatapnya. Dengan tidak tahu dirinya, Selin langsung mengamit lengan Devano. Laki-laki itu hanya diam, bukan karena suka melainkan ia tidak ingin membuat kekacauan di pestanya kali ini.

"Kau sangat tampan, Devano." Selin menatapnya lekat. Sementara Devano hanya menggerlingkan matanya malas.

"Apa kau tidak ingin memujiku juga?"

"Tidak." jawabnya singkat, namun Selin tetap tersenyum. Setidaknya ia bisa bersama Devano malam ini. Atensinya mengarah pada seorang yang kini memegang mikrofon.

"Sebelum acaranya di mulai, kalian bisa menikmati hidangan yang tersedia terlebih dahulu. Karena acara akan di mulai dalam lima menit lagi." ucap Mc. Semua orang tampak bersorak, ada yang mengambil minuman, ada juga yang berdansa.

Selin melirik Devano yang celingukan tampak mencari seseorang, gadis itu kemudian menarik lengan Devano ke lantai dansa.

"Apa-apaan kau! aku tidak ingin berdansa!" tolaknya keras. Namun bukan Selin namanya jika ia tidak bisa memaksa Devano.

Mr. CoraldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang