04

196 25 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

"Taehyung sama Chohee mau ikut siapa?"

Itu pertanyaan dengan jawaban tersulit yang pernah ku terima. Aku tak dapat menjawab, hanya terdiam sambil memegang erat tangan Kak Taehyung.

Aku tidak suka disuruh memilih. Jika bisa aku ingin lari saja dari sana.

Wajah Kak Taehyung nampak marah, cowok berumur 13 tahun itu bahkan sempat mengeratkan tangannya sampai aku meringis.

Ia memandang dua orang yang kini sudah resmi berpisah dihadapannya dengan raut wajah marah bercampur kecewa.

"Kenapa harus gini, Pa? Kenapa kalian gak mikirin perasaan Taehyung sama Chohee?"

Bocah laki-laki yang bahkan belum menduduki bangku sekolah menengah pertama itu berucap marah.

Perkataannya menunjukkan bahwa ia bukan lagi seorang bocah yang dapat bermain seperti anak seusianya. Ia menunjukkan bahwa ia sekarang terluka, bahwa ia memahami arti dari pahitnya kehidupan lebih awal dari anak lainnya.

Papa membelak marah, kemudian berjalan mendekati aku dan Kak Taehyung. Membuat Kak Taehyung menyembunyikanku dibelakang punggungnya.

"Taehyung! Dengerin, Papa! Kamu harus milih sekarang! Kalau tidak, Papa terpaksa ngasih kalian ke Nenek kalian!"

Aku menatap Papa dari balik punggung Kak Taehyung tak percaya. Ia berniat mengirim kami pada Nenek yang usianya bahkan sudah tidak dapat mengasuh dua anak kecil lagi?

Papa, sebenarnya apa kau peduli pada kami?

Kak Taehyung tidak bergeming. Kakak ku itu hanya diam, menunduk seraya mengepalkan tangannya. Ia mungkin berpikir hal yang sama denganku sekarang.

"Bawa saja mereka, Mas. Aku ga bisa bawa mereka, jadi gak ada gunanya mereka milih."

Aku kehabihan kata-kata mendengar perkataan Mama. Merasakan hatiku lagi-lagi sakit begitu melihat orangtua ku sendiri seolah menolak kehadiran kami.

Lalu Mama pergi, dan Papa mengerang frustasi setelahnya. Meninggalkan kami berdua dirumah ini.

Aku tak dapat menahan air mataku lagi. Aku langsung menangis tanpa suara, lalu menenggelamkan wajahku kepunggung Kak Taehyung.

"Chohee mau ikut Bang Tae aja, gamau sama Papa atau Mama." Kataku pelan.

Benar, aku tidak mau bersama mereka. Jika pada akhirnya mereka tidak mengharapkan keberadaanku disana.

Kak Taehyung melepas pelukanku, kemudian ia berbalik dan berjongkok seraya menghapus air mataku.

"Chohee tenang aja, Bang Taehyung akan selalu bawa Chohee kemanapun Bang Taehyung pergi. Abang ga bakal ninggalin Chohee."

Setelah itu aku tahu, bahwa aku merasa aman bersama Kak Taehyung.

Dimanapun itu, aku hanya perlu kakak ku untuk menjalani sisa takdir pahit yang entah sampai kapan akan berhenti ini. []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang