09

152 18 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

Bohong jika aku tidak terpuruk.

Sudah jadi hal wajar bagi seorang cewek yang patah hati untuk sedih dan menangis.

Walau tidak menangis, aku tetap merasakan patah hati itu. Sesekali melamun dan merindukan sosok Lucas.

Well, Lucas tidak mengisi hari-hariku untuk sesaat. Aku sudah terbiasa dengan kehadirannya kurang lebih satu tahun. Rupanya waktu tidak menjadi alasan untuk seseorang berpaling.

Disaat aku terpuruk, lagi-lagi sosok itu datang diwaktu yang sangat tepat.

Seolah rasa sedihku adalah alarm untuknya agar segera bertindak.

"Mau jalan-jalan gak?"

Aku memakan jeruk yang tadi dibawanya dengan kening mengkerut. "Kemana?"

"Pelaminan?"

"Ogah banget."

Kak Jungkook tertawa, menanggapi jawabanku yang sepertinya terdengar lucu ditelinganya. Padahal aku serius.

"Kali ini serius, kita jalan-jalan. Aku bakal bawa kamu ketempat yang kamu pasti suka."

Setelah pertimbangan yang benar-benar matang, akhirnya sebuah anggukan menjadi jawaban untuk ajakan Kak Jungkook malam itu.

Ia benar-benar membawaku ketempat yang ku sukai.

Taman bermain.

Tempat dimana dulu sering ku kunjungi bersama Papa, Mama dan Kak Taehyung. Tempat dimana aku pernah diseret karna tidak mau pulang, terlalu menikmati semua yang ada disini sampai rasanya ingin tinggal disini.

Hari itu aku kembali tertawa. Melupakan luka dan menjadi Kim Chohee yang penuh kebahagian lagi.

Bersama Kak Jungkook semuanya terasa lebih ringan. Aku tidak perlu membuat senyuman palsu. Tidak perlu ada topeng.

Kak Jungkook seolah melihat semua luka ku, ia berusaha memahami semua itu dan menjadi orang yang akan menyembuhkan luka itu jika memang mampu.

"Nih." Kak Jungkook menyodorkan sebuah coklat padaku. Membuatku lantas melukis senyuman lebar dan langsung merebut benda manis itu. Mencicipinya sebelum akhirnya kembali tersenyum cerah, seolah itu adalah pertama kalinya aku merasakan coklat.

Kak Jungkook tertawa melihat tingkahku. Kemudian lantas bertanya, "kenapa suka banget sama yang manis-manis sih?"

Aku meliriknya sekilas. Jarang ada yang memberiku pertanyaan seperti ini, padahal dari kecil semua orang tahu bahwa seorang Kim Chohee mencintai makanan manis.

Aku mengetuk-ngetuk daguku, berpikir keras untuk mendapat jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu.

"Gatau, mungkin karna aku juga manis. Itu asupan buatku supaya tetep keliatan manis."

Kak Jungkook tertawa lagi. Tertawa geli karna jawaban dariku.

Melihatnya, aku ikut mengulum senyum.

"Cuman karna itu?" Aku mengangguk. "Kalo gitu, kenapa harus coklat? Kan banyak makanan yang manis."

"Aku suka kok yang lain, tapi coklat itu beda." Mataku menatap coklat ditanganku dengan tatapan senang. Lalu, beralih menatap Kak Jungkook.

"Kakak pernah dengar kalo makan coklat bisa bikin kita bahagia?"

Kak Jungkook diam sebentar, seolah sedang memutar otak cerdasnya untuk mengingat. Tak lama cowok itu mengangguk.

"Karna itu aku butuh coklat. Seseorang yang hidupnya sulit bahagia kayak aku, perlu coklat untuk sesekali tersenyum walau rasa sakit itu akhirnya datang lagi. Paling nggak, bisa bahagia sebentar itu sedikit mengurangi sakitnya." []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang