15

125 19 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

"Dek."

Panggilan dari Kak Taehyung membuat atensiku dari televisi teralih padanya.

Kakak ku itu duduk disebelahku sambil memakan keripik yang barusan kami beli di minimarket bawah.

"Apa?"

Kak Taehyung nampak menimang-nimang apa yang ingin ia katakan. Tak lama kemudian ia menatapku dengan wajah penasaran.

"Temen kamu tadi, namanya siapa?"

Sebelah alisku terangkat, menatap Kak Taehyung sambil menyeruput susu pisang favoritku. Sedetik kemudian, aku balas bertanya. "Yang mana? Temenku kan ada tiga tadi."

Tadi siang Eunseo, Jihye dan Sena kerumahku. Mungkin Kak Taehyung sempat melihat mereka tadi.

"Yang manis itu loh, dek."

"Siapa sih? Kalo manis, aku juga manis kali."

"Dek, jangan sampe abang ketekin kamu ya."

"Eh iya ampun."

Aku sedikit takut kalau diancam begitu. Bukannya apa-apa, tapi badanku ini kecil. Akan sulit sekali melepaskan diri mengingat badan Kak Taehyung jauh lebih besar dibanding diriku.

"Maksud abang Eunseo?"

Aku langsung terpikir anak itu, sebab ia yang paling cantik diantara kami berempat. Adalah hal wajar jika Kak Taehyung menaksir anak itu, mengingat banyak cowok yang tidak bisa menolak pesonanya.

Tetapi gelengan dari Kak Taehyung membuat dahiku semakin mengkerut bingung.

"Bukan, kalo Eunseo abang mah kenal. Itu loh, yang rambutnya pendek kayak kamu. Tapi sedikit ikal terus lebih tinggi dari kamu."

Otakku berpikir keras. Mengingat-ngingat penampilan ketiga sahabatku. Aku memang jarang memperhatikan penampilan mereka, tidak heran aku sedikit bingung.

Tetapi, jika rambutnya pendek dan sedikit ikal. Aku hanya mengingat satu orang, seorang cewek yang beberapa hari lalu memamerkan gaya rambut barunya padaku.

"Sena?"

Kak Taehyung nampak bersemangat, kini kakak ku itu sepenuhnya tertarik pada percakapan kami. Bahkan cowok itu memutar tubuhnya untuk duduk bersila diatas sofa menghadapku.

"Namanya Sena?"

Lagi-lagi alisku mengkerut heran. Tetapi sedetik kemudian, otakku berhasil menangkap apa yang sedang terjadi.

Lantas, aku tersenyum jahil menatap Kak Taehyung dengan alis naik turun.

"Kenapa? Naksir ya?" Tanyaku jahil.

"Heh apaan, enggak!"

Wajahku semakin menyebalkan melihat reaksi Kak Taehyung. Berniat untuk semakin menggodanya, karna ini pertama kalinya Kak Taehyung tertarik dengan cewek.

Dulu Kak Taehyung lebih sering menceritakan bahwa seorang cewek menembaknya. Begitu seterusnya, hingga akhirnya hari ini Kak Taehyung lah yang lebih dulu tertarik.

"Bilang aja kalo naksir, nanti Chohee bantuin." Ucapku masih berniat menggoda.

Wajah Kak Taehyung memerah untuk sesaat sebelum akhirnya kakak ku itu kembali menghadap televisi dengan ekspresi kesal.

"Dibilang enggak, nanya doang kali."

Aku terkekeh, kemudian ikut mengalihkan netra pada telivisi yang sedang menampilkan acara lawak.

"Terus kenapa nanya?"

Ada jeda, sebelum akhirnya Kak Taehyung menjawab yang membuatku semakin gencar menggoda kakak ku itu.

"Manis aja, jadi pengen kenal."

"CIEE."

Setahu ku hari itu adalah pertemuan pertama Kak Taehyung dengan Sena. Aku tidak pernah menyangka jika akhirnya mereka akan terlibat kisah cinta rumit akibat rumitnya juga hidup kami. []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang