43

103 14 1
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

Selama ini, aku memang tidak pernah meminta apapun kecuali kebahagiaan.

Sungguh, dalam hidupku rasanya aku sudah puas merasakan segalanya. Kecuali kebahagian, tentu saja. Karna sepertinya tawa yang ku miliki terlalu palsu dan tidak pernah bertahan lama.

Aku membohongi banyak orang dengan tawa itu. Menunjukan pada mereka semua bahwa Kim Chohee tidak memiliki kesulitan dalam hidupnya.

"Kamu mau yang mana?"

Mataku memilah boneka yang bertumpuk dalam mesin capit ini. Ada begitu banyak bentuk lucu yang terlihat menggemaskan dalam satu waktu. Membuatku sedikit kebingungan untuk memilih salah satu.

"Semuanya keliatan lucu, apa aku nggak bisa dapetin semuanya aja?"

Tahu-tahu Kak Jungkook menyentil dahiku. Membuatku mengaduh seraya mengusap dahi malangku. Kemudian memberikan Kak Jungkook tatapan sebal yang disambut gelengan kecil darinya.

"Aku bisa dapetin semuanya buat kamu dengan berdiri seharian disini. Tapi kita bakal bangkrut dan bikin anak-anak kecil yang ngantri dibelakang sana sedih karna ga bisa dapet satu dari semua boneka ini."

Setelahnya aku menoleh kebelakang, mendapati tiga buntalan kecil yang sedang menatap binar kearah mesin capit.

"Jangan egois, ayo pilih salah satu." Kak Jungkook memasukkan satu lembar uang kedalam mesin itu, membuatku lantas segera menentukan pilihanku.

Hingga akhirnya mataku tertuju pada sebuah boneka minion. "Aku mau yang itu." Finalku.

Setelahnya boneka itu berakhir dipelukanku. Kak Jungkook benar-benar mendapatkannya dalam sekali main, membuatku diam-diam mencibir, bagaimana bisa ia melakukan itu dengan sangat baik?

Drtt

Aku lantas merogoh saku hoodie, mengambil benda persegi yang tiba-tiba bergetar menandakan sebuah panggilan masuk.

Dahiku mengkerut mendapati nama Kak Taehyung disana. Ku pikir kakak ku itu sibuk dengan Sena malam minggu begini.

"Apa?" Kataku ketika benda persegi itu sudah berada ditelingaku.

"Pulang. Papa disini."

Mataku lantas membulat. Sedikit terkejut mendengar apa yang baru saja Kak Taehyung katakan. Setelahnya aku menarik lengan hoodie Kak Jungkook, membuat cowok itu berhenti dan berbalik menatapku heran.

Belum sempat aku bicara, Kak Taehyung kembali berucap. "Ajak Jungkook juga, karna Bunda nya juga disini."

Setelah hari itu aku kembali dihadapkan pada sebuah pilihan. Yang sialnya aku benar-benar tidak suka memilih.

Kupikir, aku menemukan kebahagian pada Kak Jungkook.

Tetapi nyatanya, takdir kembali ingin merebut kebahagian dariku. Seolah aku memang tak pantas hidup tanpa tangis barang sehari.

Namun entahlah, disisi lain sepertinya takdir memberiku kesempatan untuk hidup dalam keluarga baru yang lebih baik. Sehingga aku tak perlu hidup kesepian bersama Kak Taehyung sepanjang nafasku.

Takdir memberiku pilihan, Kak Jungkook, atau keluarga yang selama ini aku inginkan. []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang