16

122 17 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

Setelah selesai kegiatan ospek dan sebagainya, kini aku sudah resmi menjadi anak sekolah menengah pertama.

Aku, Jihye dan Sena ada disekolah yang sama dengan Kak Taehyung dan yang lainnya. Sedangkan Eunseo memutuskan untuk sekolah diluar kota.

Namun, baru masuk sekolah aku sudah dibuat jengkel setengah mati.

"Woojin selingkuh?"

Sena bertanya untuk kesekian kalinya. Cewek bodoh itu tidak membantu sama sekali, malah bertanya berulang-ulang sampai membuat Jihye terlihat lebih suram.

Karna itu ku cubit pahanya pelan. Cewek itu meringis dan melotot kearahku. Ku balas tatapannya itu lebih tajam hingga ia akhirnya menyadari kesalahannya.

Maka Sena memilih diam dari pada membuat Jihye semakin sedih. Sedangkan aku mencoba menggali kisah itu lebih dalam agar mendapati solusi untuk Jihye.

"Gimana ceritanya, Hye? Coba ceritain pelan-pelan." Tanyaku.

Jihye menghela nafas lelah, cewek itu masih murung menatap sekotak susu jeruk ditangannya.

"Katanya dia deket sama kakak kelas kita, si cewek ini tau kalo Woojin pacaran sama gue tapi tetep aja masih deketin Woojin sampe akhirnya mereka punya hubungan gini."

Aku mengangguk-angguk paham.

"Sialan tu cewek, pengen gua jambak aja rasanya."

Sena berujar kesal, cewek itu kini mengepal tangannya marah. Sama sepertiku yang kini menahan emosi.

Orang seperti itu memang banyak didunia ini. Merebut kebahagiaan oranglain untuk dirinya, agar ia juga merasakan bahagia walau ia menghancurkan kebahagiaan oranglain.

Namun disisi lain, Woojin juga salah disini. Mana ada tamu yang masuk jika pemilik rumah tidak membukakan pintu?

"Udahlah, Hye. Woojin juga salah karna ngebiarin cewek itu ngisi hatinya, padahal jelas-jelas dia masih punya lo. Sekarang lo cukup move on dari bajingan itu. Berarti Woojin emang bukan buat lo, jadi lo harus apa? Masa iya mau ngemis-ngemis biar dia balik?"

Aku mengusap punggungnya. "Jangan dikejar lagi, lo ga perlu ngerendahin harga diri lo cuman buat ampibi kayak dia. Masih banyak kok cowok diluar sana, lo cuman belum ketemu aja sama yang pas."

Beberapa detik kemudian Jihye mengangguk, memberikan ku dan Sena senyumannya.

"Makasih, ya. Kalian yang ter─"

"Mana yang namanya Han Jihye?!"

Kepala kami sama-sama menoleh mendengar suara nyaring dari arah pintu kelas. Alisku bertaut mendapati lima orang cewek datang kekelas kami dengan tampang sangat.

"Gua."

Jihye mengangkat tangannya dengan ekspresi sama denganku. Bingung.

"Sini lo."

Selanjutnya kami saling tatap. Namun, Jihye tetap menurut dan menghampiri lima orang cewek itu. Disusul Sena yang ikut berdiri dan aku yang tidak mau ditinggal sendirian.

"Kenapa?"

"Wah songong banget ya sama kakak kelas."

Hatiku tergerak untuk menyentil bibir merah cewek-cewek yang rupanya kakak kelasku itu. Tetapi aku tidak melakukannya.

"Lah, situ siapa dateng-dateng ngegas?" Sena bertanya, cewek itu rupanya sudah lebih dulu emosi.

"Han Jihye pacarnya Woojin, kan?" Jihye ragu untuk mengangguk, kemudian cewek itu hanya menjawab. "Mantan."

"Oh bagus deh kalo udah putus, seneng liat lo sadar diri duluan. Jadi gua ga perlu repot-repot buat nyuruh lu mutusin dia." []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang