38

84 13 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

Keputusanku untuk membiarkan semuanya terjadi lebih lama, ternyata salah dimata sahabatku.

Han Jihye bilang, apa yang dilakukan kakak ku sudah keterlaluan. Cewek itu mengetahui segalanya.

Awalnya aku memandang Jihye ragu. Sebelum akhirnya memutuskan mengakan bahwa aku juga mengetahui segalanya.

"Gua tau, Hye."

Han Jihye terpaku sebentar diposisinya. Cewek itu diam saja, tidak memaki perbuatan jahatku. Sebelum akhirnya ia menatapku datar.

"Suruh dia berhenti sekarang juga, Cho."

Berhenti? Membuat senyuman Kak Taehyung menghilang?

Sepertinya tidak bisa. Aku tidak bisa melakukan itu. Aku ingin senyumnya bertahan lebih lama lagi.

Maka dari situ aku mulai beradu mulut dengan Jihye. Saling menentang keputusan masing-masing, namun intinya sama.

Sama-sama tidak ingin orang yang kami sayangi terluka dan kehilangan senyuman.

Sampai akhirnya Jihye meninggikan suaranya. Membuatku ikut tersulut emosi dan tanpa sadar ikut membentaknya.

Aku menarik nafas, mulai mencoba merendahkan suara ku. Tidak mau tersulut emosi lebih jauh lagi dan berakhir dengan tidak menyenangkan.

"Tapi, Hye. Lu juga tau kan? Gue cuman punya dia. Ngelihat dia sebahagia itu setelah sekian lama, lu pikir gua tega maki-maki dia? Maaf, Hye. Gue sayang Sena. Tapi untuk sekarang, gua pengen liat senyum abang gue lebih lama."

Benar. Aku tidak bisa. Tidak setelah sekian lama hidup Kak Taehyung hanya berisi perjuangan yang mengharuskannya tegar untuk setiap keadaan.

Bahkan Kak Taehyung tidak pernah sebahagia itu saat bersama Kak Irene dulu.

Aku hanya menginginkan kebahagian kakak ku. Lalu apa yang salah? Aku juga ingin membuatnya bahagia untuk pertama kalinya.

Tak terasa, air mata jatuh. Menangisi diri sendiri, yang sebenarnya sedang ragu. Jauh dalam hatiku, aku juga tak ingin egois seperti ini.

Maka aku hanya berucap, "maaf." Dan akhirnya melesat pergi dari sana.

Diambang pintu, langkahku terhenti. Mataku bertemu dengan matanya. Tatapan sendu seolah bertanya apa yang sebenarnya terjadi?

Melihat hal itu dadaku tiba-tiba terasa sesak.

Sena ingin menggapai tanganku, namun aku dengan cepat menarik diri. Menciptakan jarak diantara kami, membuat matanya meredup menatapku sedih.

Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.

Setelahnya aku benar-benar menarik diri. Pergi menjauh tanpa sepatah katapun. []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang