31

101 14 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

"Ayo ketemu."

Itu yang diucapkan Kak Jungkook beberapa menit lalu ditelpon.

Setelah membuat keributan disekolah dengan menyertakan namaku, cowok itu menelpon ku tak lama setelah aku pulang sekolah.

Sempat berpikir cukup lama, akhirnya aku memutuskan untuk pergi. Bagaimanapun aku harus menyelesaikan hal ini.

Untung saja Kak Taehyung sedang tertidur dikamarnya, jadi aku tidak perlu mencari alasan untuk keluar menemui Kak Jungkook.

Aku menelusuri lorong aparterment sambil memikirkan banyak hal. Misalnya bagaimana aku menghadapi Kak Jungkook setelah mendengar sendiri pengakuannya tadi siang.

Well, dia sempat membalas perkataan Kak Yeri. "Dia punya seluruh hati gue yang gak bakal lu milikin."

Wajahku benar-benar memanas saat itu, untung aku langsung bersembunyi dibelakang tubuh tinggi Im Jeongin, teman sekelasku. Jadi mungkin Kak Jungkook tidak menyadari bahwa aku juga menyaksikan kejadian itu.

"Chohee?"

Kepalaku terangkat, langkah ku lantas terhenti mendapati Kak Jimin diarea parkiran aparterment. Mendadak aku tidak dapat berkata-kata. Mengingat perkataan Shin Hyemi beberapa hari lalu.

Namun, Kak Jimin tersenyum didepan sana. Seolah tidak menampilkan rasa keberatan walau aku telah menyakiti hatinya.

Ia mengambil langkah menghampiriku, sedangkan aku mengamati figur itu. Masih belum memaafkan diriku sendiri karna menyakiti orang sebaik Kak Jimin.

Tanpa sadar, Kak Jimin sudah ada dihadapanku. Masih dengan senyum teduh menawan miliknya.

"Mau ketemu Jungkook?"

Aku tidak menjawab, menatap Kak Jimin dengan bibir melengkung kebawah.

"Ka-kak─"

"Udah-udah, kamu gak perlu sampe kayak gini." Kak Jimin memotong ucapanku, cowok itu menunduk untuk menyamakan tingginya denganku. "Soal perasaan ku, itu urusan ku. Mau kamu balas atau engga, itu hak kamu. Lagian aku gak pernah maksa kamu kok. Yang penting biarin aku terus ada disamping kamu kayak biasanya ya?"

Aku menggigit bibirku kuat-kuat, menahan tangis yang ingin keluar melihat betapa baik hatinya sosok dihadapanku ini. Sosok yang sejak kecil sudah menemani ku menggantikan Kak Taehyung.

Ketika setitik air mata lolos, tangan itu segera menghapusnya. Kemudian segera membawa ku kedalam pelukan dengan suara-suara menenangkan.

Lagi-lagi aku menangis dipelukannya. Kak Jimin, adalah sosok yang berarti bagiku. Namun aku memiliki sosok lain yang punya artian lebih darinya.

Sembar menepuk-nepuk kecil pundak ku, Kak Jimin berbisik lembut.

"Udah jangan nangis, abis ini mau ketemu Jungkook kan? Masa jelek kayak gini sih."

Aku bersyukur memilikinya, aku harap ia tetap seperti ini. Menjadi Kak Jimin, sosok malaikat tanpa sayap dimataku. []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang