20

129 15 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

"Dasar gila belajar."

Aku mencibir Kak Jungkook yang sejak tadi masih terfokus pada buku-buku tebal dihadapannya.

Cowok itu hanya terkekeh sebentar sebelum akhirnya kembali mengabaikan ku.

Ini pertama kalinya aku merasa kesal diabaikan oleh Kak Jungkook. Padahal biasanya selama apapun ia sibuk dengan buku-bukunya disampingku, aku tidak akan sekesal ini.

Kak Jungkook memang sering menghabiskan waktunya dirumah kami, itu karena Bunda sering tidak dirumah. Bunda itu wanita pembisnis sekarang, gantiin posisi Ayah Kak Jungkook selama Kak Jungkook belum lulus sekolah.

Kembali kepermasalahan awalnya.

Aku menatap Kak Jungkook malas dengan mata bulatku, melihat bagaimana cowok itu membolak-balik bukunya kemudian menulis diatas kertas.

Aku heran, padahal Kak Jungkook sudah sangat pintar. Kenapa masih harus belajar sekeras ini?

"Ulangan masih lama kali, Kak. Betah banget pacaran sama buku." Kataku dengan nada kesal.

Kak Jungkook seperti menahan tawanya, cowok itu kini beralih menopang wajahnya dengan tangan. Menatapku yang tiba-tiba saja salah tinggah melihat wajah tampan itu.

"Terus? Dari pada pacaran sama buku, mending pacaran sama kamu aja ya?" Ucapnya, jahil.

"Ih bukan gitu!"

Kini cowok bergigi kelinci itu terbahak. Membuatku semakin kesal sekaligus malu karna ucapannya tadi.

Setelah itu Kak Jungkook kembali sibuk dengan buku-bukunya, juga kembali mengabaikan kehadiran ku yang kini mencebikkan bibir kesal.

Lalu aku ikut menyibukkan diri, memainkan ponsel Kak Taehyung yang ia tinggalkan sejak tadi pagi.

"Taehyung kemana?" Kak Jungkook tiba-tiba bertanya.

"Kencan sama pacarnya lah, ini kan sabtu. Emang kakak, pacaran kok sama buku." Jawabku sedikit ketus.

Ngomong-ngomong soal Kak Taehyung, kakak ku itu sudah memiliki seorang pacar. Ku pikir ia menyukai Sena, namun nyatanya cowok itu sekarang berpacaran dengan kakak kelas tiga yang super cantik.

"Pacar?" Kak Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Sepertinya ia belum mengetahui soal hal ini.

Aku mengangguk. "Iya, masa gatau? Kak Irene itu loh." Jawabku gemas.

Kak Jungkook hanya mengangguk beberapa kali sambil berkata 'oh'.

Aku heran, padahal ia temannya. Bagaimana bisa tidak mengetahuinya?

"Kok gatau sih?" Tanyaku heran.

"Emangnya aku harus tau semua hal tentang temen ku?" Balas Kak Jungkook, ikut bertanya dengan heran.

"Ih kok dari tadi ngeselin?!"

"Ngeselin dari mana? Aku belajar dari tadi, Choco."

Sialan. Benar juga. Kak Jungkook mana tahu aku kesal karna diabaikannya sejak tadi.

Karna itu aku hanya diam, pura-pura kesal seraya mendumel.

Tahu-tahu Kak Jungkook terkekeh, menutup buku dihadapannya lalu menatapku gemas. "Taehyung emang temen ku, tapi aku ga perlu tau semua privasi dia. Beda lagi kalo kamu."

Alisku terangkat. "Kok gitu?"

"Kamu kan bukan temen ku, calon pacar mungkin?"

Wajahku memanas.

Sedetik kemudian aku merengek sebal dan menenggelamkan wajahku dibantal, menutupi wajah yang sudah memerah.

Bisa ku dengar tawa Kak Jungkook, cowok itu pasti sekarang sedang menertawakan ku dengan wajah menyebalkannya.

Tak lama kemudian sebuah jari mengetuk kepalaku, membuatku mengangkat kepala perlahan.

Aku menahan nafasku karna begitu aku mengangkat kepala, wajah tampan Kak Jungkook hanya berjarak beberapa senti dari wajahku. Bibir itu mengulas senyuman manis.

"Biar ga kalah sama Taehyung, ayo kencan."

Kak Jungkook membuatku semakin jatuh padanya ketika kami menghabiskan seharian penuh bersama. Itu bukan malam minggu pertama ku bersama Kak Jungkook, tetapi kali ini rasanya benar-benar berbeda. []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang