※※※※
"Hah?"
Aku yakin, cewek ini selingkuhannya Woojin. Karna dari omongannya sudah membuktikan hal itu benar.
Namun aku heran, kenapa ia terlihat begitu percaya diri dan sombong padahal dia adalah seorang perusak hubungan orang?
"Maaf aja nih sebelumnya, kakak-kakak ini siapa ya?"
Aku langsung buka suara untuk menjawab pertanyaan Jihye yang rupanya otaknya belum memahami situasi ini sama sekali.
"Pelakor hubungan lo sama Woojin, Hye."
Cewek yang sepertinya ada tersangka itu menatapku tajam. Tangannya yang dilapisi kuku palsu runcing itu menunjuk wajahku yang tidak berdosa.
"Mulut lo dijaga ya! Mau ditampar?!"
Aku tertawa sarkas. "Emang salah ya?"
Sena menghela nafas gusar, cewek itu menatap cewek ber namepage Kang Hyera itu dengan tatapan jijik. "Astaga jadi ini ya, gila emang si Woojin seleranya tante-tante."
Aku mengangguk mengiyakan, meniru gaya Sena sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Parah banget."
Kang Hyera menatap kami berdua marah, ia hampir melayangkan tangannya untuk menamparku kalau saja Jihye tidak menahan tangan itu.
"Weh sabar dulu, kak. Main tampar-tampar anak orang, penjahatnya kan lo disini." Kata Jihye, lalu menghempaskan tangan itu kasar.
"Gaada sopan santunnya ya, pantas aja Woojin mau pindah ke lo, Ra."
Temannya ikut menimpali. Kini empat orang dibelakang Kak Hyera itu memandang kami sinis.
Jihye mengangkat bahunya acuh, seolah lima orang didepannya ini tidak ada apa-apanya untuknya.
"Ya gue kan juga pilih-pilih harus sopan ke siapa, nyokap bokap gua kan ngajarinnya sopan ke yang pantas dihormatin. Ngapain sopan sama perusak hubungan orang? Terus berani ngelabrak kesini lagi, mana mau nampar anak orang. Sopan santun kayaknya ga diperluin buat ngadepin orang kayak kalian."
Aku dan Sena mengangguk-angguk. Sena bahkan bertepuk tangan seolah berkata 'bagus ini baru temen gua, lanjutin cuy.'
Plak.
Mataku melebar. Kepala Jihye sudah tertoleh kesamping akibat tamparan keras dari Kak Hyera.
Kesabaranku habis kali ini.
"Sen, siap tempur kan lo?"
Sena mengangguk pasti. "Gua smackdown tu orang."
Aku beralih menepuk pundak Jihye, tetapi tatapan ku terfokus pada wajah Kak Hyera.
"Jangan ditahan, Hye. Sikat aja udah." Bisikku.
Yang terjadi selanjutnya adalah kerusuhan. Jihye yang terlampau emosi, Sena yang benar-benar melakukan apa yang tadi ia ucapkan, dan aku yang berkali-kali berteriak. "Sini lo, bitch!"
Kerusuhan itu disaksikan banyak orang, mungkin akan jadi pembicaraan selama seminggu-minggu karna tiga orang cewek kelas satu berkelahi dengan lima kakak kelasnya dihari pertama sekolah.
Well, aku tidak peduli. Walaupun babak belur, aku tidak suka jika ada yang mengusik sahabatku sendiri. Sesekali orang-orang seperti ini harus diberi pelajaran agar kelak ia tidak mengulanginya.
Sampai akhirnya kami dipisahkan oleh anak OSIS yang datang bersama guru olahraga.
Beruntung hanya ada Kak Jimin disana, cowok itu menarik pingangku menjauh dari dua kakak kelas yang sudah sama acak-acakannya denganku.
"Astaga, Chohee!"
Aku berhenti berontak ketika Kak Jimin mengunci sepenuhnya pergerakan ku. Lalu memutar badanku menghadapnya dan langsung menatapku tajam.
Dan hari itu, aku, Jihye dan Sena berakhir diruang BK. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Jungkook [✔️]
Fanfiction[SELESAI] The other side of "Kak Taehyung" Kim Chohee dan kehidupannya yang rumit. Ia pandai menyembunyikan lukanya, namun kenapa Jeon Jungkook selalu melihat luka itu walau sudah tertutup rapat oleh Chohee? "Ketika aku mulai mencintainya, kenapa ta...