13

125 18 0
                                    

※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※※※

"Papa jangan khawatir, Bang Taehyung pasti punya alasan ngelakuin semua ini."

Aku mengatakan itu pada Papa setelah mendengar keputusan Kak Taehyung.

Baru-baru ini, Kak Taehyung mutusin buat pindah dan tinggal di apartermen jauh dari rumah ini. Tentu saja dengan janjinya kalau ia akan selalu membawaku kemanapun ia pergi.

Itu artinya kami akan pergi dari Papa. Membiarkan pria paruh baya itu tinggal sendirian dirumah yang membesarkan kami ini.

Papa tersenyum lembut, mengusap kepalaku. "Papa tau. Taehyung pasti sudah banyak terluka selama ini, dan keputusan dia buat ngejauh gak salah. Apapun akan Papa kabulin jika itu untuk mengobati luka yang udah Papa buat."

Aku ingin menangis. Melihat pria dihadapanku ini berujar lembut mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Tetapi aku yakin, jauh dalam hatinya ia tidak ingin ditinggalkan.

"Nanti Papa ngasih uang tiap bulan lewat kamu ya? Taehyung gamau nerima, karna itu kamu harus terima buat kebutuhan kalian. Seenggaknya biarin Papa terus ngehidupin kalian dengan usaha Papa."

Aku tersenyum, kemudian mengangguk pasti.

Siapa sangka, Kak Taehyung selama ini menabung cukup banyak untuk pergi dari sini. Cowok itu mengumpulkan uang yang ia dapat dari hasil menang olimpiade, hasil dari band yang selama ini ia bangun bersama teman-temannya, dan ditambah hasil dari aksisnya ia disosial media sekaligus dari game-game yang ia mainkan.

Aku tidak tahu ia berjuang sekeras itu selama ini.

Setelah berpamitan dengan Papa, aku menaiki motor Kak Taehyung dan berpegangan erat pada pinggangnya. Sementara ia masih enggan menatap Papa yang akhirnya cuman bisa tersenyum miris.

Kak Taehyung belum siap memaafkan. Oleh karna itu, ku biarkan dulu luka itu berangsur-angsur membaik setelah ini.

Barang-barang sudah sampai lebih dulu diapartermen, Papa memaksa untuk membawa beberapa barang walau Kak Taehyung menolak. Akhirnya aku bersikeras bilang bahwa aku membutuhkannya sehingga Kak Taehyung mau tidak mau mengiyakan.

Apartermen kami cukup luas. Dengan dua kamar yang sudah dilengkapi ranjang kingsize, membuatku merasa nyaman walaupun jauh dari rumah.

"Chohee kalo mau apa-apa bilang sama Abang, jangan khawatir dan ragu. Abang janji bikin kamu bahagia disini."

Aku hanya mengangguk.

Kalau ini yang terbaik untuk Kak Taehyung, maka aku cuman bisa mengikuti. Membiarkan dia melakukan apapun yang ia inginkan selama luka itu masih ada.

Aku hanya perlu terus berada disampingnya. Menjadi kekuatan untuk menghilangkan rasa kesepian yang pasti hadir sewaktu-waktu. []

Kak Jungkook [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang