8. Buku Dea

232 31 2
                                    

***

Flash back Hari Pensi

Keyhan celingukan mencari seseorang. Ia meneliti setiap siswa yang memakai jas sepertinya. Namun, orang yang dimaksud tidak ditemukan juga.

"aish, dia kemana lagi", keluhnya sambil memegang sebuah map yang berisikan beberapa lembar kertas.

"hay, Key...", Keyhan berbalik ketika ada seorang yang memanggilnya.

"oh hay!", jawab Keyhan seadanya. Selanjutnya ia kebali membisik sekeliling. Jujur saja, Keyhan tidak mengenal gadis yang beradaa dihadapannya saat ini. Pati bukan berasal dari kelasnya.

"lo cari siapa?", Tanya gadis itu yang merasa Keyhan sedang mencari seseorang.

Barulah Keyhan menatap gadis itu, "gue cari Naysa, lo liat gak?", Tanyanya penuh harap, semoga gadis dihadapannya sekarang ada melihat naysa.

Gadis itu memutar bola matanya jengah. Untuk apa Keyhan mencari Naysa.

"gue ga liat tuh. Emang kenapa?", tanyanya lagi.

Keyhan menampakkan sebuah map,"gue mau kasih ini. Mau gue suruh salin. Karna ada kerjaan lain yang perlu gue selesain"

"coba sini gue liat, siapa tau gue bisa bantu?", tnap ragu, Keyhan langsung memberikan map itu kepada gadis yang memintanya.

Setelah melihat-lihat, tiba-tiba gadis itu menutup map itu,"oke. Biar gue salin aja. Lo kelarin tugas lain aja", tawarnya.

"lo serius?", Tanya Keyhan berbinar-binar.

Gadis itu mengangguk mantap,"iya, aman kok sama gue", jawabnya sambil tersenyum manis.

Gadis itu hendak berbalik, namun lebih dulu ditahan Keyhan,"oh iya. Nama lo siapa?", Tanya Keyhan. Gadis itu menghembus lelah.

"nama gue Sheba, dari MIA 2", jawab Sheba seadanya.

Keyhan mengangguk, dan selanjutnya langsung bergegas untuk menyelesaikan tugasnya.

Sekitar 2 jam berlalu, Sheba telah menyelesaikan salinan yang Keyhna minta. Seandainya bukan karena rasa yang dia miliki kepada Keyhan. Sheba tak akan merepot-repotkan dirinya untuk mengerjakan hal seperti ini.

Sheba kembali kebelakang panggung utama, tempat dimana ia berjumpa dengan Keyhan tadi. Belum tentu pasti memang Keyhan ada disana atau tidak, namun langkah Sheba membawanya kebelakang panggung utama.

Dan benar, Sheba menemukan Keyhan sedang meneguk minumannya disana.

Dengan cepat Sheba langsung mendekat dan memanggilnya dengan keras,"Keyhan!"

Reflek Keyhan menumpahkan minuman itu ke atas jas yang sedang ia gunakan. Keyhan juga ikut kaget.

"ah Key! Gue ngejutin elo ya", ucapnya merasa bersalah. Sheba buru-buru mengeluarkan saputangan kecil dari saku celananya. Ia mulai membersihkan jas Keyhan dengan saputangan itu.

Melihat perbuatan Sheba, Keyhan buru-buru mengambil alih pekerjaan itu,"eh, gak papa. Biar gue bersihin sendiri aja", ucap Keyhan sambil menarik saputangan itu dari Sheba.

Sheba benar-benar merasa bersalah,"Key, gue bener-bener minta maaf"

"ga papa kok, Cuma basah dikit", ucap Keyhan tenang.

"gue kesini mau ngasih ini. Udah kelar", ucap Sheba sambil menyodorkan map yang tadi ia ambil dari Keyhan.

"oh makasih banget ya", ucap Keyhan sambil tersenyum.

"iya sama-sama", jawab Sheba.

"soal jas gue. Tenang aja, lo ga salah. Gue aja yang terlalu latahan kali ya", ucap Keyhan meyakinkan sambil sedikit tertawa. "saputangan lo, besok gue balikin"

PARADOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang