#2 Hari sial(?)

3.8K 383 17
                                    

Tzuyu semakin sering mencari beberapa informasi cara mengurus bayi di tengah-tengah kesibukannya mencari pekerjaan. Namun, dia tak mengeluh sama sekali karena sudah jadi tanggung jawabnya mengurus Ahn dengan baik meskipun dia bukanlah ibunya.

"Tzuyu, kau bisa tinggal disini saja jika kau belum menemukan pekerjaan yang cocok untukmu, aku bisa menjaga Ahn selama kau pergi."

"Ah kau sangat baik sekali, tapi itu membuatku merasa tidak enak. Aku pasti akan membayar sewa padamu saat aku mendapatkan pekerjaan," ujar Tzuyu. Dia sampai bingung bagaimana harus berterima kasih pada ibu Yoo.

"Baiklah, kau bisa bayar sewanya tapi ingat! jangan terlalu banyak. Aku senang karena kau dan Ahn ada disini," jelas wanita paruh baya itu.

Sejujurnya Tzuyu malah merasa kebaikan wanita itu hanya membuatnya merasa keberatan. Apalagi, setiap malam Ahn pasti menangis dan terbangun.

Bukankah itu sedikit mengganggu? Namun, Tzuyu cukup bersyukur karena wanita itu tetap senang Tzuyu dan Ahn berada di sana.

"Jungkook-ssi? Aku dengar Jieun baru saja melahirkan." Kabar itu sontak membuat Jungkook terkejut. Bahkan dia sampai berdiri sekarang. Dia kemudian mendekati Jaehyun yang merupakan orang kepercayaannya dengan tatapan senang.

"Apa itu bayiku? Di-dimana dia?" Jungkook menatap ke arah pintu namun tetap saja tidak ada yang datang ke sana. "Di mana dia?" tanyanya sambil meremat kerah kemeja Jaehyun.

"Aku tidak menemukannya," sesal Jaehyun, membuat Jungkook melemas. "Aku mendapat informasinya dari seseorang yang dekat dengannya, tapi saat ini dia sudah pindah dari apartemennya."

Jungkook mengepalkan tangan. Bagaimana bisa dia membiarkan semua ini terjadi bahkan di depan matanya?

Dia ingat saat Jieun memutuskan untuk meninggalkannya dengan berjuta harapan bahwa dia akan kembali, tapi buktinya? Dia bahkan menghilang entah ke mana sampai sekarang.

Satu hal yang membuatnya sangat bahagia adalah kelahiran bayi yang dia yakini sebagai anaknya itu. Namun, saat dia kembali mengingat Jieun, kebahagiaan itu tak begitu berarti untuknya. Dia hanya ingin Jieunnya kembali sekarang juga.

"K-kau harus temukan noona dan putraku secepat mungkin," ujar Jungkook yang saat ini tak lagi bisa menahan air mata. Dadanya mulai merasa sesak lagi. Bahkan, dia hampir tak bisa menahan berat tubuhnya dan memaksa Jaehyun untuk membopongnya.

"Tenanglah, aku pasti akan segera menemukannya," jelas Jaehyun yang kemudian memberikan segelas air pada Jungkook.

*
*
*

"Akhirnya aku mendapat pekerjaan juga," gumam Tzuyu dengan senyuman yang terus saja mengembang diwajahnya. Meskipun dia hanya bekerja di minimarket, dia cukup bersyukur karena pada akhirnya dia bisa mengembalikan uang yang dia pinjam dari Taehyung dan juga uang sewa untuk kamar yang wanita itu berikan padanya.

Ponselnya berdering menandakan sebuah panggilan berhasil masuk ke ponselnya. Dengan cepat dia mencari keberadaan benda pipih itu di dalam tas kecil miliknya.

"Ah yeobseyo?"

"Chagi-ya, apa kau melupakanku? aku datang kerumahmu dan pemiliknya bilang kau sudah pindah." Suara itu membuat Tzuyu memukul pelan dahinya sambil memejamkan mata.

"Mianhae, aku terlalu sibuk sampai lupa mengabarimu kalau aku pindah."

"Ayo bertemu, aku sangat merindukanmu."

"Sekarang juga?"

"Tentu saja."

"Sepertinya untuk hari ini aku tidak bisa."

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang