Bonus Chapter

2.6K 299 63
                                    

"Ahn, bisa tolong ambilkan popoknya Jihoon?"

Ahn yang awalnya tidak senang akan kehadiran Jihoon, kini sudah mulai bahagia menerima adik kecilnya itu. Dia bahkan sering menjaga Jihoon jika Tzuyu harus mencuci atau memasak. Setidaknya dia lebih baik dalam menjaga Jihoon dibanding Jungkook yang masih saja kaku menggendong putranya sendiri meski sudah hampir sebulan Jihoon hadir ditengah-tengah keluarga mereka.

"Appa, tangan appa kenapa bergetar?" tanya Ahn yang membuat Tzuyu menghentikan langkahnya. Sebenarnya dia baru saja selesai memasak dan kali ini dia bergegas menuju kamar mandi untuk mandi. Tzuyu kemudian terkekeh melihat tangan Jungkook yang bergetar saat menggantikan popok Jihoon.

"Oppa, kau baik-baik saja?"

"Aku takut–"

"Appa takut pada segala hal," protes Ahn yang membuat Jungkook tersenyum kikuk. Namun dia masih bisa menyelesaikan apa yang dia kerjakan. Dia bahkan langsung menggendong Jihoon dengan hati-hati.

"Kerja bagus," Tzuyu menepuk pundak Jungkook dan tentu saja membuat Jungkook terkejut. Wajar saja, dia terlalu berkonsntrasi hingga tak menyadari jika sedari tadi Tzuyu mengawasinya.

"Ish, kau mengagetkanku. Bagaimana jika Jihoon jatuh?"

"Aigo, kau masih saja berlebihan. Baiklah, maafkan aku."

Tzuyu kini bergegas menuju kamar mandi. Sebenarnya dia tidak bisa menahan tawanya setiap Jungkook menatapnya dengan tatapan nyalang karena menggodanya. Apalagi saat dia sedang menggendong Jihoon. Rasanya menggemaskan melihat Jungkook yang berjalan hati-hati hanya karena takut Jihoon terjatuh.

*
*
*

"Bukankah ini menyenangkan?" tanya Jungkook yang langsung membuat Tzuyu menjitak kepalanya. Bagaimana tidak? dia mengajaknya piknik tapi tidak untuk Ahn dan Jihoon. Bahkan Jungkook sampai menitipkan Ahn dan Jihoon pada ibunya.

"Menyenangkan apanya? kau malah membuatku memikirkan Ahn dan Jihoon jika seperti ini," gemas Tzuyu.

"Ish, aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua denganmu. Kau tahu? semenjak ada Jihoon, kau terus bersamanya. Sedangkan aku? aku terus bersama Ahn seperti em– anak ayam yang terpisah dari induknya," Tzuyu malah terkekeh mendengar keluhan dari Jungkook itu. Dia pikir Jungkook tak akan seperti ini. Ternyata dia malah sama cemburunya dengan Ahn. Bahkan Jungkook lebih parah.

"Seharusnya Ahn yang cemburu bukan?"

"Ya, aku tahu. Memangnya aku tidak boleh? aku juga cemburu pada Jihoon," rengek Jungkook yang membuat Tzuyu langsung menutup mulut Jungkook sambil memperlihatkan wajah paniknya.

"Yak! kau sungguh memalukan," kata Tzuyu dengan pelan. Jangan lupakan matanya yang terus mengawasi sekitaran mereka kalau-kalau ada yang memperhatikan tingkah Jungkook tadi.

Jungkook berontak kemudian melepaskan tangan Tzuyu dari mulutnya, "Ish, kau menyebalkan."

"Habisnya kau melakukan hal menyebalkan."

Jungkook masih memasang wajah kesalnya saat ini. Hingga sebuah kecupan membuatnya tersenyum dan memeluk Tzuyu.

"Lepaskan aku."

"Suruh siapa menciumku tadi?" tanya Jungkook namun tetap saja Jungkook melepaskan pelukannya dan beralih menggenggam tangan Tzuyu, "Kau tahu? aku sangat bahagia saat aku bersama denganmu."

"Jangan lupakan Ahn dan Jihoon. Aigo, ayah macam apa kau?"

"Ish, makanya dengarkan dulu. Ah, kau merusak suasananya, sungguh," kesal Jungkook.

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang