#11 Sebuah Penjelasan

2.8K 389 43
                                    

"Noona, aku gagal," Jungkook saat ini benar-benar tidak dalam keadaan baik-baik saja. Dengan diam dalam kamar dengan keadaan gelap, dia menangis. Namun kali ini dia tidak mengulang hal bodoh yang sebelumnya dia lakukan. Dia memutuskan untuk tidak menghilangkan rasa sakitnya dengan minum-minum lagi karena pada kenyataannya, rasa sakit itu akan datang kembali saat dia terbangun.

Sementara Tzuyu, dia saat ini sedang memikirkan Jungkook. Satu hal yang jadi pertanyaan adalah 'apa Jungkook salah paham?'. Memang Jungkook tidak mengatakan secara gamblang kalau dia menyukai Tzuyu. Tapi dari gerak-geriknya, Tzuyu bisa dengan mudah menyimpulkan kalau Jungkook memang menyukainya. Dia bukan terlalu percaya diri, tapi bukankah Jungkook terlalu memperlihatkannya secara jelas?

Beralih lagi ke Jungkook. Dia jadi ingat kata-kata yang  pernah Tzuyu katakan padanya. Tzuyu pernah mengatakan kalau Jungkook hanyalah pria yang lemah dan itu benar-benar sangat terlihat sekarang. Memang cintanya pada Tzuyu masih sebatas ketertarikan, tapi dengan seperti ini dia malah merasa kalau dirinya memang tak pantas untuk merasakan cinta lagi.

"Tzuyu, kau benar. Aku memang pria yang lemah," gumamnya yang kemudian mendongakkan kepalanya dan mengusap seluruh air matanya. Dia kemudian bangkit dan berjalan ke arah wastafel. "Aku sudah berjanji dan aku tidak akan mengingkarinya," lanjutnya yang kemudian menyalakan keran dan mulai membasuh wajahnya.

*
*
*

Tzuyu sampai saat ini masih memikirkan apa Jungkook terluka karenanya? dia bahkan memikirkan cara terbaik untuk menceritakan semuanya. Namun setelah dia pikirkan lagi, dia malah merasa hal itu tidak ada gunanya untuk dijelaskan. Apalagi Jungkook hanya atasannya dan dia tak punya hubungan apapun dengannya.

"Ahn-ah, jangan nakal, arasseo?" Ahn mengangguk kemudian meminta Tzuyu merendahkan tubuhnya.

"Aku belum mencium eomma,"

"Ah begitu?" Tzuyu langsung merendahkan tubuhnya dan tersenyum. Ahn langsung mencium pipinya dan berlari

"Eomma jangan bersedih," Teriak Ahn sambil melambaikan tangannya ke arah Tzuyu.

Tzuyu mendongak saat seseorang berdiri tepat dihadapannya. Dengan senyum ramahnya, Tzuyu juga ikut tersenyum dan membungkukan tubuhnya dihadapan orang itu.

"Sedang apa kau disini?" tanya Jaehyun.

"Aku mengantar putraku, dia bersekolah disini," jelas Tzuyu yang kemudian membuat Jaehyun menganggukan kepalanya. Dia pikir Jungkook tidak mengada-ngada soal Tzuyu yang sudah menikah itu.

"Bagaimana jika aku memberikanmu tumpangan?"

"Benarkah? ah terimakasih banyak,"

Sementara saat ini, Jungkook masih saja terlelap dalam tidurnya. Mungkin dia merasa lelah karena semalaman dia terus saja menangis tanpa henti. Alih-alih membuka matanya dan bersiap untuk pergi ke perusahaan, dia memilih untuk tetap melanjutkan mimpinya saat ini. Dia pikir mimpi lebih indah daripada sebuah realita, meskipun terkadang mimpi buruk juga bisa saja menghantuinya. Tapi menurutnya itu lebih baik dibandingkan dia harus memaksakan dirinya untuk menerima kenyataan yang benar-benar pahit untuknya.

"Tzuyu, boleh ku tanyakan sesuatu?" tanya Jaehyun yang melirik ke arah Tzuyu sekilas. Namun Tzuyu sama sekali tak menjawab. Dia hanya memandang jalanan saat ini. "Tzuyu," panggilnya lagi sambil menyentuh tangan Tzuyu.

"Ah ne?" Tzuyu langsung saja melirik ke arah Jaehyun dengan tatapan terkejutnya. Ya, sejak tadi dia terus melamun mempertimbangkan apakah dia harus menjelaskan soal semalam pada Jungkook atau tidak. Dia masih sangat bimbang hanya untuk memutuskan hal yang sebenarnya cukup sederhana itu.

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang