"Semua orang pasti punya kesempatan. Tapi apa kau akan mengulangi kesalahan yang sama jika mendapatkan kesempatan itu?"
.
.
.Tzuyu hanya melamun selama dia berada dirumah sakit. Dia bahkan benar-benar tidak ingin makan apapun. Dari mulai Ahn hingga Sana mencoba untuk membujuk Tzuyu agar dia mau makan. Namun tetap saja dia menolak untuk makan.
"Tzuyu, setidaknya kau harus makan,"
"Aku tidak mau, eonni. Jangan memaksaku," jelas Tzuyu yang semakin membuat Sana khawatir. Bahkan hingga kini Tzuyu belum makan apapun.
"Tzuyu, kau bisa sakit nanti,"
"Hatiku sudah terlanjur sakit, eonni. Aku kehilangan bayiku," jelas Tzuyu yang kembali menangis. Entah sudah berapa kali Tzuyu menangis hari ini. Mungkin hampir setiap saat. "Aku tidak bisa menjaganya,"
"Ini bukan salahmu, lagipula kau tidak mengetahuinya 'kan?"
"Tetap saja ini salahku, aku bukan ibu yang baik, aku benar-benar buruk,"
Jungkook. Nyatanya pria itu masih setia berada dirumah sakit meskipun dia tak masuk ke ruang rawat Tzuyu. Dia juga masih terpuruk sekarang, dia hanya tak ingin membuat Tzuyu semakin terpuruk karena melihatnya ikut menangis.
"Aku tahu Tzuyu tidak mau memaafkanmu, tapi jangan menangis seperti ini, kau harus berusaha untuk membujuknya," jelas Taehyung sambil menepuk pundak pria Jeon yang saat ini tengah menangis di tempat duduk yang terdapat diluar ruangan Tzuyu. "Kau memang seorang pria pengecut karena membuat Tzuyu benar-benar tersakiti sekarang, tapi kau lebih dari pengecut jika kau tak berusaha sama sekali untuk mendapatkan maaf darinya,"
"Aku pasti berusaha untuk mendapatkan maafnya. Tapi untuk kali ini, aku benar-benar tak sanggup untuk melihatnya yang terus menangis, itu hanya membuatku ingat akan kesalahanku," jelas Jungkook di sela-sela tangisannya. Bukan hanya pada Tzuyu saja, dia juga merasa bersalah pada Ahn. Bahkan putranya itu hingga kini menolak untuk bicara padanya.
"Semoga berhasil,"
"Eomma, jangan menangis lagi," jelas Ahn yang membuat Tzuyu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak, eomma tidak menangis,"
"Apa tangan eomma sakit?" tanya Ahn yang kemudian meraih tangan Tzuyu. Dia kemudian menciumnya dan tersenyum.
"Eomma merasa lebih baik sekarang, gomawo,"
"Eomma selalu menciumku saat aku sakit, sekarang aku juga akan mencium eomma," jelasnya yang kemudian memberikan kecupan manis di pipi Tzuyu.
Tzuyu merasa rasa kehilangannya benar-benar lenyap saat Ahn memberikan kata-kata manis padanya. Itu sudah seperti semangat untuknya. Ya, dia tak bisa terpuruk dalam waktu yang lama karena Ahn masih membutuhkannya. Dia tak mungkin membuat Ahn terus memikirkannya karena air mata yang tak henti-hentinya keluar dari matanya.
"Coba aku lihat," Ahn saat ini menangkup wajah Tzuyu dan menatap langsung ke matanya. "Mata eomma sudah sangat bersih sekarang, jadi jangan menangis lagi,"
"Baiklah, eomma tidak akan menangis lagi,"
"Janji?"
"Janji,"
Melihat hal ini dari kejauhan rasanya benar-benar membuat Jungkook merasa tenang. Ingin rasanya dia menghampiri Tzuyu dan memeluknya. Tapi sayang sekali karena saat ini Tzuyu pasti tetap tidak ingin menemuinya. Jika dia adalah alasan dari tangisan Tzuyu, dia rela hanya menjaga Tzuyu dari kejauhan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Dad!✅
Fanfic#1 Tzukook (27 Apr 2020) #1 Tzukook (1 Jul 2021) #1 Tzukook (7 Okt 2021) #1 Tzukook (23 Jun 2024) "Jangan sebut dirimu pria jika kau bahkan tidak ingin mengakui anakmu sendiri," Kisah Tzuyu yang berjuang membesarkan seorang bayi kecil yang tak senga...