#35 Kesempatan 2

2.4K 310 77
                                    

"Semua orang pasti punya kesempatan. Tapi apa kau akan mengurangi kesalahan yang sama jika mendapatkan kesempatan itu?"
.
.
.

Tzuyu saat ini masih saja melamun. Sepertinya kehilangan seorang bayi masih saja membekas dalam hatinya meskipun dia mengatakan jika dia baik-baik saja sekarang.

"Eomma," rengek Ahn yang membuat Tzuyu langsung tersadar dari lamunannya. "Adik bayi menangis,"

"Dimana aunty?"

"Sedang mencuci,"

"Lalu uncle?"

"Sedang bekerja,"

Tzuyu langsung saja beranjak menuju kamar Sana dan menggendong putra mereka, Minhyun. Tzuyu langsung tersenyum saat tangisan Minhyun mereda. Bahkan perlahan bayi itu tertidur pulas dalam gendongan Tzuyu.

"Kau kesepian?" tanya Tzuyu sambil mengelus pelan pipi Minhyun.

"Eomma aku ingin menciumnya,"

"Ahn, nanti dia bangun," jelas Tzuyu yang membuat Ahn langsung mengerucutkan bibirnya.

"Baiklah, nanti saja saat aku juga punya adik bayi sendiri,"

Jujur saja, hal ini cukup membuat Tzuyu kembali ingin menangis. Jika dia mampu, mungkin dia akan mengatakan 'Ahn, adikmu sudah tiada' tapi sepertinya Tzuyu masih belum berani mengatakan itu.

"Kenapa eomma menangis? aku hanya asal bicara," jelas Ahn yang kemudian mengusap air mata yang mulai membasahi pipi Tzuyu saat ini. Dia jadi merasa menyesal karena bicara sembarangan.

"Aku rasa bukan ini cara yang terbaik menghibur Tzuyu," gumam Sana yang membuat Taehyung mengangguk. Sebenarnya mereka yang meminta Ahn untuk memanggil Tzuyu. Tapi sepertinya cara mereka kurang tepat.

"Biar aku saja," jelas Sana yang kemudian mengambil alih Minhyun dari Tzuyu. "Maaf,"

"Tidak apa-apa, eonni, aku baik-baik saja," jelas Tzuyu sambil mengusap air matanya kemudian tersenyum. "Ahn, kau belum makan 'kan? ayo,"

Tzuyu, aku rasa satu-satunya orang yang bisa mengobati lukamu adalah orang yang juga melukaimu. Batin Sana.

*
*
*

"Aku mohon, biarkan a–"

"Setidaknya ucapkan salam dulu baru bicara," jelas Sana yang hanya membuat Jungkook menggaruk tengkuknya. Sepertinya dia benar-benar tidak sabar untuk meminta maaf pada Tzuyu. "Karena aku yakin hanya kau yang bisa membuat Tzuyu kembali baik-baik saja, aku mengizinkanmu untuk bertemu dengannya,"

Jungkook tersenyum. Setidaknya dia sudah mendapat dukungan dari kakak iparnya. Dia jadi yakin jika dia pasti bisa mendapatkan maaf dari Tzuyu jika dia terus berusaha.

Langkahnya terhenti saat melihat Tzuyu menggendong seorang bayi dengan sangat telaten. Dia tersenyum miris jika mengingat soal bayinya itu. Oh ayolah, jika Jungkook masih saja lemah, dia tidak akan bisa memberikan kekuatan pada Tzuyu.

"Tzuyu," Tzuyu mendongakan kepalanya saat suara seseorang yang sangat dia kenal memanggil namanya. Apa dia harus menghindarinya saat ini? tapi dia malah merasa kalau dia merindukan Jeon menyebalkannya itu. "Tzuyu, ayo pulang. Aku benar-benar membutuhkanmu,"

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang