#18 Kepastian

2.4K 324 44
                                    

Jungkook hanya tersenyum karena sampai saat ini Tzuyu tak mengajaknya bicara. Dia tahu, itu pasti karena kemarin dia mengajak Tzuyu menemui orang tuanya. Bukankah itu bukan hal yang salah?

"Jangan ganggu aku, aku sedang sangat sibuk," jelas Tzuyu saat Jungkook meletakan segelas kopi di meja kerjanya.

"Kau marah padaku? mianhae,"

"Tidak perlu meminta maaf, kau hanya perlu pergi ke ruanganmu dan jangan ganggu aku,"

Jungkook hanya mencebikkan bibirnya kemudian berjalan menuju ruangannya. Dia juga sebenarnya sedikit merasa menyesal karena membawa Tzuyu menemui keluarganya kemarin. Tapi mau bagaimana lagi? dia sudah terlanjur mengatakan kalau Tzuyu adalah pacar sekaligus calon istrinya. Lagipula dia memang serius ingin menjadikan Tzuyu sebagai istrinya.

Beberapa pegawai mulai berbisik kala seorang wanita cantik berjalan di hadapan mereka menuju ruangan Jungkook. Dari yang Tzuyu tangkap, wanita itu merupakan seseorang yang penting untuk Jungkook.

APA?

Tzuyu hanya memekik dalam hatinya. Apa wanita itu punya hubungan spesial dengan Jungkook? dia kemudian menatap pintu ruangan Jungkook yang saat ini sudah tertutup. Sebenarnya hatinya benar-benar merasa penasaran sekarang.

Tunggu, apa aku cemburu padanya?

Tzuyu mengacak rambutnya saat ini mencoba membuat otaknya berpikir jernih. Mana mungkin dia merasa cemburu pada Jungkook sedangkan dia tak punya hubungan apapun dengan Jungkook. Pacar? itu hanya pura-pura. Calon istri? itu juga hanya pura-pura. Lalu teman? tidak mungkin hanya teman karena Jungkook selalu perhatian padanya. Bukan hanya itu saja, Jungkook juga ayahnya Ahn.

"Tzuyu, kau penasaran dengan wanita itu?" tanya Lia yang tak sengaja membuat Tzuyu mengangguk. Namun detik kemudian dia langsung menggeleng dengan cepat.

"Lagipula aku bukan siapa-siapanya. Untuk apa aku ingin tahu?"

"Dia wanita yang selama ini mengejar sajangnim. Tapi sayangnya dia tidak pernah bisa mendapatkan hatinya,"

"Waeyo?"

"Karena sajangnim tidak mencintainya,"

"Lalu kenapa dia kemari?"

"Biasanya dia kemari untuk bekerja sama dengan sajangnim,"

Sementara saat ini Jungkook menatap wanita itu dengan tatapan kesalnya. Bagaimana tidak? sudah bertahun-tahun wanita itu selalu saja memperpanjang kerja samanya dengan perusahaan miliknya.

"Kau masih saja menghubungkan masalah pribadi dengan perusahaan,"

"Karena kau itu terlalu terobsesi. Tidak bisakah kau tidak berputar-putar dalam kehidupanku? kau sudah seperti planet yang mengorbit di sekitar matahari," kesal Jungkook yang malah membuat wanita itu tersenyum.

"Itu artinya aku penting untukmu?" tanyanya dengan senyum malu-malunya. Hal ini hanya membuat Jungkook bergidik ngeri karena sudah sangat lama dia menolak cinta wanita itu namun tetap saja wanita itu selalu hadir dalam hidupnya.

"Matahari tidak membutuhkan planet, planetlah yang membutuhkan matahari, tahun ini aku tidak akan memperpanjang kontrak kerja samanya," jelas Jungkook yang membuat wanita itu membulatkan matanya tak percaya.

"Ck, tapi selama ini perusahaan kita bekerja sama,"

"Untuk kali ini tidak, kau hanya akan membuat orang-orang berpikir yang tidak-tidak,"

"Kau terlalu kekanakan, lagipula kau terlalu percaya diri dengan menganggap aku masih menyukaimu? ck, aku juga punya harga diri," jelas wanita itu yang kemudian membuat Jungkook sedikit malu. Ya, bagaimana tidak? dia sudah marah-marah dan ternyata wanita itu sudah tak mengejarnya lagi.

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang