#17 How To Be Daughter In Law

2.4K 329 21
                                    

Hari ini Tzuyu sedikit bingung karena Jungkook datang ke rumahnya padahal hari ini adalah hari libur. Dia pikir Jungkook lupa hari dengan datang ke rumahnya, ternyata tidak sama sekali. Dia memang berniat menjemput Tzuyu.

"Kau mau membawaku kemana? ini hari libur, jangan bilang kau butuh teman untuk menemanimu rapat di luar," Jungkook hanya terkekeh saat mendengar tebakan Tzuyu yang benar-benar jauh dari hal yang sebenarnya.

"Rapat? aku tidak mungkin aku meminta kau menemaniku rapat, kau akan membuat kekacauan," jelas Jungkook yang hanya membuat Tzuyu berdecak kesal. Apa dia separah itu? lagipula dia hanya menggertak pada Jungkook saja. Kalaupun pada orang lain, dia tahu pada siapa dia harus menggertak. "Aku akan membawamu ke rumah orang tuaku,"

"MWO?" Tzuyu saat ini membulatkan matanya. Apa Jungkook serius akan membawanya kesana? "Kau serius?"

"Untuk apa aku main-main? terkadang acting juga harus totalitas," jelas Jungkook dengan santainya padahal saat ini Tzuyu benar-benar panik.

"Kenapa kau membawaku kesana?" tanya Tzuyu dengan nada yang semakin merendah. Dia tidak bisa bayangkan apa yang akan ibunya Jungkook lakukan padanya nanti. Apalagi saat pertama mereka bertemu, situasinya benar-benar kacau. Bahkan dia juga hampir dipecat. "Turunkan aku saja disini," pinta Tzuyu sambil mengguncang lengan Jungkook yang masih fokus mengemudi sekarang.

"Hanya pergi kesana saja,"

"Bagaimana kalau hidupku berakhir disana? ayolah, aku masih ingin hidup," rengek Tzuyu yang malah membuat Jungkook tertawa. Menurutnya Tzuyu memang sangat lucu sekarang. Apalagi saat merengek minta diturunkan.

"Tenang saja, keluargaku bukan psikopat, kenapa kau sangat ketakutan seperti itu?"

"Ish, ayolah turunkan aku saja,"

"Kenapa kau begitu takut? memangnya ibuku semenyeramkan yang kau bayangkan?" tanya Jungkook yang membuat Tzuyu mengangguk dengan bibirnya dicebikkan. Jungkook hanya melirik sekilas Tzuyu dan langsung tertawa karena ekspresi Tzuyu saat ini. "Kenapa malah tertawa? turunkan aku,"

"Tenang saja, tidak perlu panik," jelas Jungkook sambil tetap berusaha agar tak tertawa karena tingkah lucu dari Tzuyu itu.

Tzuyu saat ini memilih memperhatikan jalanan untuk menghilangkan kekesalannya. Dia pikir suasana hatinya harus bagus saat ini. Dia tidak ingin membuat pandangan nyonya Jeon padanya lebih buruk dari sebelumnya.

Matanya membulat saat Jungkook mengendarai mobilnya memasuki area rumah megah yang bahkan tak pernah Tzuyu bayangkan sebelumnya. Dia lebih berpikir kalau ini bukanlah rumah, tapi istana.

"Ayo, tidak perlu terkagum-kagum seperti itu," jelas Jungkook yang kemudian turun dari mobilnya diikuti oleh Tzuyu juga.

"Ini sungguh rumahmu?"

"Bukan, ini rumah orang tuaku, kalau kau mau ke rumahku, aku bisa mengajakmu ke sana nanti," jelas Jungkook yang kemudian menggenggam tangan Tzuyu dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah megah itu.

"Kau sudah datang?" tanya seorang pria yang bisa Tzuyu tebak dia adalah kakaknya Jungkook. "Ah iya, aku Junghyun, putra pertama,"

"Aku Tzuyu, senang bertemu denganmu," jelas Tzuyu sambil mengulurkan tangannya dan membuat Junghyun tersenyum lalu menyambut uluran tangan Tzuyu.

"Ayo," ajak Jungkook yang kemudian membuat Tzuyu mengikutinya. Sampai langkahnya terhenti saat nyonya Jeon berdiri di hadapannya dengan menggendong anjing peliharaannya. Hal ini tentu saja membuat Tzuyu tersenyum canggung karena dia ingat kejadian saat dia pertama kali dengan ibunya Jungkook. Itu pasti jadi penilaian negatif untuk nyonya Jeon. Dia masih percaya first impression adalah yang paling terpenting untuk penilaian seseorang.

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang