#6 Telak

2.9K 375 83
                                    

Tzuyu berpikir apakah caranya membalaskan dendam tadi terlalu berlebihan? bahkan dia membuat Jungkook sampai berkaca-kaca. Lagipula apa pedulinya? dia sudah puas meluapkan semua kekesalannya pada pria sialan yang terus menerus membuat suasana hatinya berantakan itu.

"Ani, ani, untuk apa kau begitu peduli?" rutuk Tzuyu saat kakinya malah mengajaknya untuk kembali ke perusahaan itu untuk menemui Jungkook. "Aku rasa aku terlalu berlebihan tadi,"

Tzuyu saat ini memilih untuk memutar kembali langkahnya. Bagaimanapun juga dia harus meminta maaf pada Jungkook karena penghinaan yang dia lakukan tadi. Dia memang merasa puas karena sudah membalaskan kekesalannya, tapi tetap saja hati kecilnya tak merasa tenang.

"Apa Jungkook-ssi ada diruangannya?" tanya Tzuyu pada resepsionis perusahaan itu.

"Kau masih berani menemuiku?"

"Aku kemari untuk meminta maaf," jelas Tzuyu yang kemudian mengulurkan tangannya. Bukan menyambutnya, Jungkook justru menolak uluran tangan itu mentah-mentah.

"Kau pikir semuanya bisa selesai hanya dengan kata maaf?" tanya Jungkook yang kemudian berlalu dengan wajah dinginnya.

Aigo, dia memang pria sialan. Seharusnya nama yang pantas untuknya adalah Jeon-sialan-Jungkook. Batin Tzuyu.

*
*
*

"Kau tidak bekerja hari ini?"

"Pria itu membuatku jadi malas bekerja, menyebalkan," kesal Tzuyu yang kemudian meneguk segelas air untuk sedikit menenangkan hatinya yang benar-benar kesal sekarang.

"Lalu?"

"Aku langsung mengundurkan diri. Memangnya dia siapa? seenaknya merendahkanku, menurutku bekerja di restaurant atau mini market lebih baik daripada bekerja di perusahaannya," gerutu Tzuyu yang hanya mengundang kekehan dari ibu Yoo.

Sementara saat ini Jungkook masih saja memikirkan kata-kata Tzuyu tadi. Apa itu alasan utama Jieun meninggalkannya? tapi seingatnya dia seperti ini setelah Jieun meninggalkannya. Dia bahkan bersikap seperti pria pada umumnya yang memperlakukan kekasih mereka dengan sangat manis.

"Jungkook-ssi, apa kau sudah menemukan seseorang yang bisa mengurus masalah desain?" tanya Jaehyun yang membuat Jungkook semakin pusing saja. "Jangan bilang kau belum menemukannya,"

"Kau tahu wanita gila pagi tadi? dia sebenarnya lulusan terbaik jurusan desian, hanya saja dia tidak lulus masalah sopan santun," kesal Jungkook.

"Jadi kau membiarkan dia pergi?" Jungkook hanya mengangguk dan membuat Jaehyun memukul pelan dahinya. Jaehyun benar-benar tak menyangka atasannya itu membiarkan Tzuyu pergi begitu saja saat perusahaannya sangat membutuhkannya. "Kenapa kau tidak menahannya?"

"Untuk apa? jika aku menahannya, dia akan berpikir kalau dia memang sangat berharga, jika dia berpikir seperti itu dia akan berjalan dengan sangat sombong dihadapanku,"

"Tunggu," Jaehyun langsung berjalan ke samping tempat duduk Jungkook dengan ekspresi yang sulit Jungkook artikan saat ini. "Apa kau dan dia punya masalah di masa lalu? atau jangan-jangan, kalian berdua pernah menjalin hubungan dan–"

"Yak! kau pikir seleraku serendah itu?"

"Jika tidak punya hubungan apapun di masa lalu, minta dia untuk kembali," jelas Jaehyun yang membuat Jungkook mendelik.

"Ck, Arasseo," Dia kemudian meraih telepon yang ada dihadapannya dengan kesal dan mengetikkan nomor Tzuyu yang tertulis di surat lamaran kerjanya.

"Yeobseyo?"

"Masih membutuhkanku?" Jungkook benar-benar kesal saat kalimat itu yang dia dengar. Dia langsung saja meletakan telepon itu dan menyuruh Jaehyun saja yang bicara.

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang