Jungkook bersyukur permintaan untuk kemah itu adalah permintaan aneh terakhir yang Tzuyu ajukan karena pada permintaan-permintaan berikutnya, semuanya nampak normal. Bahkan permintaan Tzuyu lebih mudah dituruti.
"Ish, Tzuyu," Jungkook benar-benar kesal saat Tzuyu tiba-tiba saja menggigit pipinya dan mengganggu tidurnya. Dia tidak tahu jika kebiasaan Tzuyu yang satu ini masih tidak bisa hilang.
"Hari ini kita akan melihat bayi, kau berbohong padaku,"
Jungkook langsung memaksakan matanya untuk terbuka. Benar juga, hari ini dia akan melihat jenis kelamin calon anaknya. Tapi lagi-lagi, dia malah memutuskan untuk kembali tidur.
"Supaya jadi kejutan, tidak perlu melihat jenis kelaminnya, bagaimana?"
"Tidak mau, aku ingin melihatnya,"
"Dia laki-laki, aku yakin," jelas Jungkook sambil menarik kembali selimutnya.
"Kenapa kau bisa sangat yakin?"
"Karena dia selalu bermain sepak bola di dalam perutmu," jelas Tzuyu yang kemudian mengusap perut buncitnya seolah mencari pembuktian dari apa yang Jungkook katakan.
"Tapi dia tidak menendang,"
Jungkook kali ini benar-benar bangun kemudian tersenyum. Dia lalu menangkup pipi Tzuyu dan mulai menciumnya.
"Aw," Tzuyu meringis saat merasakan tendangan kuat dari bayinya yang ada di dalam perut. Sepertinya Baby Jeon tidak suka Jungkook mencium Tzuyu.
"Aku yakin dia laki-laki karena dia sama seperti Ahn yang selalu cemburu jika aku bersamamu. Aku harus mandi sekarang,"
Tzuyu menunduk menatap perutnya dan tersenyum. Dia kemudian mengusapnya perlahan dan membuat baby Jeon lebih tenang.
"Kau tidak suka?"
Cklek
Tzuyu langsung menoleh ke arah pintu dan tersenyum saat mendapati putranya sudah rapi mengenakan pakaian sekolahnya.
"Eomma,"
Tzuyu mencium pipi Ahn setelah putranya itu duduk disampingnya. Dia tidak tahu putranya itu akan secepat ini tumbuh. Dia merasa kalau baru kemarin dia menggendong Ahn kecil dan sekarang Ahnnya itu sudah bertumbuh. Dia sangat merindukan Ahn kecilnya.
"Kenapa eomma sedih?"
"Tidak sayang, eomma hanya sedang memikirkan sesuatu," jelas Tzuyu yang kemudian membuat Ahn tersenyum dan mengusap halus pipi Tzuyu dengan ibu jari mungilnya.
"Memikirkan adik bayi?"
"Memikirkan Ahn,"
"Aku?"
"Iya," jawab Tzuyu sambil memeluk putranya itu, "Kau tahu? eomma benar-benar sedih karena kau terlalu cepat membesar. Padahal eomma merasa kalau eomma baru saja menggendongmu saat kau masih bayi."
"Eomma, apa aku merepotkan eomma?"
"Tidak, kau malah membuat eomma bahagia. Apalagi saat mendengar tangisanmu untuk pertama kalinya," Tzuyu mengingat-ngingat momen pertamanya bertemu dengan Ahn dimana untuk pertama kalinya Ahn membuatnya menjadi seorang ibu.
"Eomma, apa aku sangat kecil saat aku baru lahir?"
Tzuyu membatu mendengar pertanyaan dari Ahn itu. Haruskah dia mengatakan yang sebenarnya? tapi rasanya itu mungkin akan membuat Ahn kebingungan. Tapi tidak mungkin juga dia berbohong.
"Ahn, semua bayi juga sangat kecil saat mereka lahir," tandas Jungkook yang baru saja selesai dari ritual mandinya, "Kenapa Ahn menanyakan hal itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Dad!✅
Fanfiction#1 Tzukook (27 Apr 2020) #1 Tzukook (1 Jul 2021) #1 Tzukook (7 Okt 2021) #1 Tzukook (23 Jun 2024) "Jangan sebut dirimu pria jika kau bahkan tidak ingin mengakui anakmu sendiri," Kisah Tzuyu yang berjuang membesarkan seorang bayi kecil yang tak senga...