#26 Ahn Want To Be A Big Brother

2.2K 272 37
                                    

probabilitas Jeon Jungkook sebagai ayah biologis dari Kim Ahn adalah 99%.

Tzuyu benar-benar membulatkan matanya saat membaca baris akhir hasil tes DNA itu. Sebenarnya dia sangat bingung harus bahagia atau sedih sekarang. Dia memang sudah janji akan menemukan orang tuanya Ahn, tapi jika sudah seperti ini dia malah takut kehilangan pria kecil yang selama 4 tahun terakhir ini bersamanya. Apalagi jika Jieun memang benar-benar kembali, dia pasti akan sangat-sangat merasa terpukul nanti.

Ahn-ah, eomma tidak ingin berpisah denganmu, sungguh.

Tzuyu kemudian memasukan surat hasil tes DNA itu ke dalam tasnya. Menurutnya menyembunyikan soal hasil tes ini jauh lebih bagus untuk sekarang. Ah tidak-tidak, mungkin dia harus memberitahukan ini pada Jungkook. Tapi jika dia memberitahukan soal ini pada Jungkook, dia pasti akan berusaha mencari Jieun juga.

Aku benar-benar dilema sekarang.










"Eomma, eomma yakin aku akan dapat teman baru disana?" tanya Caroline saat mereka sedang dalam perjalanan menuju bandara. "Tapi bagaimana jika mereka tidak mau berteman denganku?"

"Caroline sayang, eomma yakin mereka pasti mau berteman denganmu,"

"Lalu apa nama Koreaku? apa aku pakai nama Caroline juga disana? bukankah itu akan terdengar aneh?"

Jieun kali ini berjongkok di hadapan putrinya itu. Anak seusia Caroline memang sedang banyak sekali bertanya. Bahkan sepanjang perjalanan dia juga terus bertanya mengenai Korea.

"Nama Koreamu? Ahyun, Park Ahyun,"

"Woah, itu benar-benar bagus," puji Caroline yang kemudian tersenyum. "Baiklah, Ahyun,"

"Caroline, jangan terus bertanya, kasihan eommamu," kata Seojoon yang kemudian memberikan ice cream cup pada Caroline. Selama ini hal itu cukup untuk menghentikan ocehan Caroline. "Ayo, lebih baik kita menunggu disana,"

Seojoon meraih tangan Jieun dan membuat Jieun langsung menatapnya. Seojoon sepertinya tahu bagaimana perasaan dari istrinya itu. Apalagi sejak tadi Jieun terlihat lebih diam daripada biasanya.

"Aku yakin semuanya pasti akan baik-baik saja, aku sudah beli rumah di Myeongdeong jadi mungkin itu lebih jauh dari perusahaan ataupun rumah Jungkook," jelas Seojoon yang membuat Jieun langsung tersenyum. Bukankah ini merupakan sebuah keberuntungan? mendapat seorang suami yang selalu mengerti keadaannya. Bahkan Seojoon memilih tetap bersama Jieun meskipun terkadang dia harus menghadapi Jieun yang menangisi Jungkook, bukan dirinya.

"Gwaenchana," jelas Seojoon yang kemudian menarik Jieun agar bersandar di bahunya. Sebenarnya dia merasa bersalah karena harus membawa Jieun ke Korea lagi. Tapi mau bagaimana lagi? dia harus kembali ke Korea untuk mengurus perusahaannya yang ada di sana.














"Nyonya Jeon, kau terlambat," Jungkook saat ini sudah berdiri tepat di depan pintu masuk sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku ada sedikit urusan tadi," jelas Tzuyu yang membuat Jungkook kali ini melangkah lebih mendekat ke arah Tzuyu.

"Soal apa?"

"Bukan urusanmu,"

"Aku suamimu, urusanmu juga urusanku," jelas Jungkook yang hanya membuat Tzuyu memutar malas kedua bola matanya. "Kenapa kau malah seperti itu?"

"Aku tidak bisa berdiri lama, aku pusing," jelas Tzuyu yang kemudian membuat Jungkook memasang wajah paniknya.

"Kalau begitu pulang saja, jangan bekerja,"

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang