#48 I Promise

2K 295 34
                                    

Tzuyu dan Jungkook kini sedang terlarut dalam pikiran mereka masing-masing hingga tak berniat untuk saling membuka pembicaraan. Satu hal yang pasti, mereka kini memikirkan Ahn. Apalagi setelah mereka menerima surat panggilan dari pengadilan yang artinya Jieun bersungguh-sungguh ingin memperjuangkan hak asuh putranya itu lewat jalur hukum. Mereka jadi benar-benar takut Jieun akan melakukannya.

"Eomma,"

"Hm?"

"Bisa perbaiki mobil mainanku? aku rasa ini rusak," jelas Ahn yang kemudian membuat Tzuyu mengambil alih mobil mainan itu.

"Sepertinya baterainya sudah habis, eomma akan menggantinya," Tzuyu beranjak untuk mencari baterai penggantinya, namun Jungkook mencegahnya dan mengambilkan baterainya.

"Biar aku saja,"

Tzuyu menatap Jungkook yang benar-benar kehilangan semangat hidupnya. Dia tahu, kehilangan Ahn benar-benar akan membuat pria bermarga Jeon itu kembali terpuruk seperti sebelumnya. Sama seperti dirinya. Tapi mau bagaimana lagi? Tzuyu juga tidak bisa mencegah Jieun mengambil putranya kembali.

Tangan Tzuyu menangkap pergelangan tangan Jungkook yang kini sibuk memperbaiki mobil mainan Ahn. Dia lalu tersenyum untuk memberikan Jungkook sedikit kekuatan.

"Oppa, kita harus yakin, Ahn akan terus bersama kita,"

"Aku yakin, hanya saja–" Jungkook menghela napasnya kemudian menatap Ahn yang saat ini sedang asyik menontin TV. Dia lalu tersenyum dan mengusap pipi Tzuyu dengan ibu jarinya, "Aku terlalu takut kehilangan Ahn."

Tzuyu menggenggam tangan Jungkook yang kini masih setia berada dipipinya, "Aku bersamamu."

Brakk

Suara pintu dibuka secara paksa itu membuat Jungkook dan Tzuyu menoleh secara bersamaan. Kini tampaklah wanita paruh baya dengan napas memburunya.

"Jungkook!!!"

Jungkook meletakan mobil mainan Ahn dan segera menghampiri nyonya Jeon yang terlihat sangat tersulut emosi itu.

"Ahn, lebih baik kau pergi ke kamarmu,"

"Baiklah, appa,"

"Eomma, ada apa?" tanya Jungkook saat Ahn sudah masuk ke kamarnya.

"Kau tidak memberitahu eomma sama sekali?"

"Maksud eomma?"

"Anak jalang itu,"

"Eomma!"

Nyonya Jeon hanya menatap Jungkook dengan tatapan malasnya. Bahkan dia juga sampai mendelik karena Jungkook membentaknya.

"Jika kau bilang dari awal, eomma benar-benar tidak akan menerimanya," jelas nyonya Jeon yang membuat Tzuyu merasa terpukul. Apa Ahnnya sehina itu? bahkan Ahn merupakan korban dari keegoisan nyonya Jeon.

"Pergilah! aku tidak sudi menikahkan putraku dengan seorang jalang sepertimu, mungkin saja itu bukan anaknya Jungkook,"

Jieun hanya menitikan air matanya. Dia sungguh tak percaya nyonya Jeon akan mengatakan hal itu padanya.

"Kau memang ibunya Jungkook, tapi kau benar-benar berlebihan,"

"Berlebihan?" nyonya Jeon benar-benar tak percaya dengan yang dia dengar, "Yak! kau tidak bisa menjaga kehormatanmu dan aku disebut berlebihan?"

"Tapi aku mengandung anak dari putramu, penerus keluarga ini,"

"Penerus katamu? bahkan aku merasa jijik kau mengatakan hal itu. Lebih baik kau pergi dan jangan pernah muncul dihadapan keluargaku dan Jungkook!"

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang