#38 I Want A Baby

2.7K 314 28
                                    

Tzuyu tersenyum sambil menggendong bayi menggemaskan yang sedang tertidur pulas. Dengan menggemaskannya bayi itu menguap dan sedikit menggeliat karena merasa seseorang yang bukan ibunya sedang menggendongnya.

"Eonni, dia sepertinya tahu bukan eonni yang menggendongnya," Tzuyu terkekeh sambil mengusap halus pipi bayi yang saat ini kembali tertidur.

"Dia semakin menggemaskan saja,"

Jungkook memeluk Tzuyu dari belakang dan meletakan dagunya dipundak Tzuyu. Tangannya perlahan mengusap halus pipi Sarang–begitu dia dipanggil–dan tersenyum.

Jujur jika Yiren sudah melihat pasangan satu ini, dia selalu saja tidak tahan. Apalagi jika Jungkook sudah memperlakukan Tzuyu dengan sangat manis. Dia jadi ingin merasakan apa yang Tzuyu rasakan.

"Kau tidak kaku menggendong seorang bayi," atensi Tzuyu teralih pada Yiren yang saat ini melipat beberapa baju bayi di atas ranjangnya.

"Aku berpengalaman mengurus seorang bayi, bahkan tanpa bantuan orang lain,"

"Ya, dia mengurus Ahn dari sangat kecil, dia luar biasa bukan?" tanya Jungkook dengan wajah penuh kebanggaannya.

"Aku memuji Tzuyu tapi yang bangga kau, aneh,"

Jungkook hanya mendengus karena pernyataan Yiren itu. Dia hanya merasa bangga saja menemukan wanita luar biasa dalam hidupnya. Apa itu salah?

"Eonni, sepertinya dia ingin tidur dengan nyenyak, aku akan meletakan dia dibox bayi,"

Tzuyu melangkahkan kakinya perlahan agar dia tak membangunkan makhluk kecil nan menggemaskan yang ada dalam gendongannya. Sejujurnya ini pertama kalinya Tzuyu mengunjungi Yiren dan Sarang karena selama ini dia selalu tidak memiliki keberanian untuk melihat seorang bayi. Tapi sepertinya ketakutan itu sudah berubah sekarang. Dia bahkan merasa sangat tenang saat menggendong Sarang.

"Tzuyu, aku belum mendengar cerita soal Ahn," Yiren tampak antusias ingin Tzuyu menceritakan soal Ahn. Selama ini yang dia tahu hanyalah kebenaran soal Ahn yang bukan putra kandung Tzuyu.

Tzuyu memilih duduk ditepian ranjang sedangkan Jungkook memilih duduk dibawah dan mulai memainkan game diponselnya. Dia bukan duduk, tapi berbaring.

"Aku menemukan Ahn di dalm kardus saat salju turun, dia sudah seperti cahaya baru untuk hidupku. Tadinya aku memutuskan untuk memberikannya pada pihak polisi, tapi rasanya hatiku berat hanya untuk melepaskannya. Itu sebabnya aku memutuskan untuk merawatnya,"

"Kau sungguh luar biasa Tzuyu, aku pikir kau pernah melakukan sesuatu," jelas Yiren sambil membentuk tanda kutip dengan jarinya.

"Tidak mungkin. Tapi Ahn benar-benar putraku. Selama ini hanya Ahn yang membuatku terus kuat meski banyak sekali rintangan yang harus ku lalui. Tapi aku bersyukur karena Ahn menghubungkanku dengan Kookie oppa," Tzuyu tersenyum dan melirik pria Jeon yang tengah asyik dengan ponselnya. Dia tahu meski dia harus melewati hal buruk sekalipun, dia pasti akan mendapat hal yang lebih baik. Itulah yang terus menerus dia rasakan. Meski rumah tangganya sempat terguncang, dia bersyukur karena pada akhirnya dia tetap bersama Jungkook dan Ahn.

"Tzuyu?"

"Hm?"

Kakak iparnya itu meraih tangan Tzuyu kemudian mengusapnya secara perlahan. "Kau sungguh wanita yang kuat Tzuyu,"

"Karena aku punya 2 kekuatan yang selalu mendorongku, Kookie oppa dan Ahn. Aku tidak tahu jika aku harus kehilangan salah satunya atau keduanya," Tzuyu melirik ke arah Jungkook yang masih saja fokus pada ponselnya. Meskipun Tzuyu sibuk memujinya, dia tidak mendengarnya karena terlalu fokus.

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang