#12 Let's Date

2.8K 370 44
                                    

Ahn mengerutkan dahinya saat melihat Jungkook berdiri bersandar ke mobilnya sambil sesekali melirik ke arah jam tangannya. Sebenarnya Tzuyu juga cukup terkejut karena Jungkook tiba-tiba ada disana sepagi ini.

"Eomma bukannya itu uncle yang membantuku?" tanya Ahn yang membuat Tzuyu mengangguk. Mereka kemudian berjalan menghampiri Jungkook dan membuatnya langsung tersenyum. Jungkook kemudian merendahkan tubuhnya sejajar dengan Ahn lalu mengusap pucuk kepala Ahn dan membuat Ahn sedikit bingung.

"Aku Jungkook," jelas Jungkook sambil mengulurkan tangannya. Merasa bingung, Ahn melirik ke arah Tzuyu dan membuat Tzuyu mengangguk.

Meski ragu, Ahn menyambut uluran tangan "Ahn,"

"Kau harus berangkat sekolah 'kan? ayo, aku akan mengantarmu," ajak Jungkook yang kemudian menuntun tangan Ahn untuk naik ke mobilnya.

Tzuyu tersenyum melihat interaksi Ahn dan Jungkook itu. Dia bahkan merasa kalau mereka berdua punya semacam ikatan yang kuat. Apalagi saat tangan mungil Ahn menggenggan tangan Jungkook. Rasanya dia melihat hal yang berbeda jika dibandingkan saat melihat Ahn menggenggam tangan Taehyung.

Apa Jungkook ayahnya? ah tidak mungkin, dia bahkan tidak punya istri.

"Tzuyu, jika kau terus melamun, Ahn akan terlambat,"

*
*
*

"Kau harus belajar dengan baik, arasseo?" Ahn tersenyum kemudian melakukan high-five dengan Jungkook. Dia sebenarnya sangat bahagia karena ini pertama kalinya dia merasakan apa yang biasanya teman-temannya rasakan. Ya, di antar oleh ayahnya. Meskipun sebenarnya Jungkook bukan ayahnya.

Ahn langsung saja mencium pipi Tzuyu dan Jungkook serasa bergantian.

"Terimakasih, appa," bisik Ahn yang kemudian berlari sambil meninggalkan mereka.

Apa seperti rasanya menjadi seorang ayah?

Jungkook saat ini tak bisa berhenti tersenyum merasakan letupan-letupan kebahagiaan yang saat ini memenuhi hatinya. Untuk pertama kalinya dia di panggil appa meskipun bukan oleh anaknya sendiri. Tapi menurutnya itu sudah cukup untuk mengobati rasa rindu pada anaknya yang sampai saat ini masih membuatnya merasa bersalah itu.

"Kau bahagia?"

"Sangat, kau tahu? rasanya aku benar-benar ingin menangis," jelas Jungkook yang membuat Tzuyu terkekeh. Dia tak menyangka Jungkook juga bisa bersikap berlebihan seperti itu hanya karena panggilan 'ayah' dari Ahn.

"Ternyata hatimu itu benar-benar sangat lembut," pujian dari Tzuyu ini sepertinya benar-benar membuat Jungkook melambung tinggi. Dia bahkan sampai tersenyum malu saat ini. "Tapi sayangnya kau itu lemah, apa kau memang selalu menangis di setiap keadaan?"

"Kau membuatku melambung tinggi lalu menjatuhkanku begitu saja? menyebalkan sekali. Turun!"

"Yak! kau menurunkanku hanya karena merasa kesal?" kesal Tzuyu sambil meletakan kedua tangannya didepan dada. Namun saat dia memalingkan wajahnya, dia baru sadar kalau mereka saat ini sudah sampai di perusahaan milik Jungkook. Dia kemudian melirik ke arah Jungkook, namun sayangnya kursi kemudi itu sudah kosong saat ini.

Jungkook saat ini mengetuk kaca mobil dan membuat Tzuyu memutar malas kedua bola matanya sebelum akhirnya dia turun dari mobil milik Jungkook itu.

"Aku memang lemah tapi setidaknya aku tidak berpikiran negatif pada orang lain," jelas Jungkook yang kemudian memegang kedua bahu Tzuyu. Dia kemudian mendekatkan wajahnya dan membuat Tzuyu menutup rapat-rapat matanya. Jungkook hanya tersenyum kemudian mengarahkan wajahnya ke samping wajah Tzuyu. "Kita sudah terlambat," bisiknya yang kemudian berlalu meninggalkan Tzuyu yang masih memasang wajah kesalnya.

Hello Dad!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang