"Pecundang. Yang senjatanya hanyalah mengancam dan kekerasan."_Clara Azzahra_
***
Ucapan syukur yang Ara panjatkan untuk mengawali harinya. Bersyukur Allah masih memberinya napas hingga detik ini. Allah masih memberinya makan dan minum, pakaian tempat tinggal dan begitu banyak nikmatnya.
Sedang'kan masih ada orang yang mungkin hari ini tidak mendapatkan nikmat apa yang Ara dapat.
Paginya, ia awali dengan membuat sarapan, menyiapkan keperluan Rey dan kini ia harus pergi kekampus.
Perihal dengan Farel, ia mencoba tak ambil pikiran.
Kakinya ia tuntun perlahan namun pasti melewati koridor kampus. Sesekali ia mengembangkan senyum sekedar merespon sapaan orang-orang.
"Assalamualaikum, Fell." salamnya sembari memasuki kelas dan duduk dibangku belakang Felly.
Bocah itu tengah asik membaca Al-qur'an via ponselnya sembari menidurkan kepalanya dimeja.
"Hm, Wa'alaikumsalam."
"Fell, em... Pak Farel hari ini ngajar nggak?" Tanya Ara menyembunyikan gugupnya. Felly merubah posisinya menjadi duduk tegap menoleh pada Ara.
Felly menatap Ara menyelidiki. Tatapannya semakin dekat dan tajam.
Ara berdesis sembari menjauhkan wajah Felly dengan bukunya. Felly menghela napas kasar.
"Kenapa nanya-nanya gitu? Lo suka?!" tuding Felly awur-awuran pada Ara.
Bodoh. Ara akan menjadi orang bodoh bila sampai ia menjatuhkan hatinya pada pria itu.
Dengan cepat Ara menggeleng. Pandangannya ia alihkan kesegala Ara. Seperti mencari sesuatu.
Merasa yang dicari tak ia dapati, ia mengalihkan pandangannya pada Felly yang ternyata sudah kembali asik dengan ponselnya.
"Ada anak baru, Fell?"
Tanyanya mengundang tolehan dari Felly. "Kok lo tahu?"
Ara kesal, "Dibelakang kalimat aku ada tanda tanyanya lho, Fellycia." ucapnya dengan senyum sok manis yang dibuat-buat karna muak dengan sahabatnya ini.
Felly nyengir saja. "Ada. Dua cowok. Lo sih kemarin siang kenapa juga nggak masuk hah!?"
Ara menjawab dengan menampilkan gigi rapi nan putihnya saja. Memang, sudah dua hari ia bolos kuliah.
Dan hari ini, ia betul-betul menguatkan niatnya. Ia niatkan untuk ibadah katanya.
***
"Oke, selamat pagi?" sapa seorang dosen muda nan tampan, dibumbui wajah bulenya itu.
Siapa lagi jika bukan Farel.
"Pagi, Pak" jawab kompak semua murid tak luput dari Ara. Ia hanya ingin bersikap seolah memang dosen dan murid.
Meski, setiap bertemu pria ini bayangan-bayangan buruk itu muncul kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/216285610-288-k161298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Ya Kamu[Selesai]
Teen Fiction[SELESAI] "Aku mencintaimu karna Allah. Maka, biarlah hanya Allah saja yang akan memisahkan kita kelak. Dan, aku berharap Allah mempertemukan kita kembali di Jannah-Nya". --Jodohku Ya Kamu--- (SPIRITUAL-ROMANCE) *** HARAP TINGGALKAN JEJAK B...