"Jika kau butuh bahu untuk bersandar, kemarilah. Aku ada untuk mu, kapan pun kau mau"
•••••
Musik berdentum keras, lampu warna warni mendominasi penglihatan. Suasana bar pada malam hari ini begitu riuh. Banyak wanita yang mengumbar tubuhnya seakan menjual dan mempertontonkannya. Menjijikan.
Mata alya terus saja mencari dimana sang kekasih berada. Dapat! Pria tampan yang duduk di bangku panjang sebelah kiri, itu adalah regi. Cepat cepat alya berlari menghampirinya.
"Kiki, regi udah sadar?" tanya alya panik.
"Alya, syukurlah lo dateng juga. Iyah, dia udah sadar tapi dari tadi ngomongnya ngelantur al" jawab kiki.
Alya kini duduk di samping regi. Ia menatap intens wajah laki laki yang kerap ia panggil jendel.
"Alya. Lo tau, bokap gue, dateng, dia bilang, dia, sayang gue, tapi itu bohong! Gue yakin itu bohong. Iya kan?" regi sempoyongan. Bau alkohol begitu menyeruak saat ia bicara.
"Ki, sekarang lo siapin mobil aja dulu. Ntar gue yang bawa regi" perintah alya.
"Oke, tapi apa lo kuat?" kiki khawatir.
"Di kan mabuk al" lanjutnya.
"Gue kuat kok, tenang aja. Udah sana lo siapin mobilnya!"
Kiki pergi untuk mengambil mobil regi yang berada di parkiran dengan jarak yang cukup jauh dari tempat itu.
"Regi kita pulang ya. Lo butuh istirahat"
"Ngak, gue cuma butuh lo di sini. Mari kita senang senang malam ini sayang" regi menarik tangan alya kasar. Membawanya ke salah satu kamar yang tersedia di bar itu.
Alya berulang kali berontak mencoba melepaskan diri. Namun sayang, tubuh munggilnya tidak sebanding dengan tubuh atletis seorang regi.
Tubuh alya di lempar sembarang ke kasur lalu regi mengunci pintu itu. Sungguh tangis alya pecah detik ini juga. Pikiran buruk mengenai nasibnya terus timbul di otak. Bagaimana jika regi melakukan hal itu? Apa yang harus ia lakukan? Oh tuhan bantu alya saat ini juga.
Regi berjalan mendekati alya yang duduk meringkuk memeluk dirinya sendiri di atas kasur. Sungguh alya tidak dapat mengenali tatapan menyeramkan itu. Regi yang ia kenal tidak lah seperti ini. Semua ini pasti efek dari minuman keras itu. Sial!
"Regi, mau apa lo? Jangan mendekat! Tolong jangan mendekat!" teriak alya dengan tangisan.
Regi seolah tuli, ia tetap saja berjalan mendekat kepada alya. Regi mulai menaiki ranjang semakin mendekat dan semakin dekat, alya tak tinggal diam. Ia mencoba kabur. Namun, ia kalah cepat.
Regi lebih dulu menahan tangan alya dan langsung memeluknya dengan sangat erat. Alya pun terperangkap dalam pelukan regi di tengah ranjang.
Regi mencoba mencari posisi nyamannya. Hingga ia meletakkan kepalanya tepat di dada alya. Sungguh alya merasa risih, namun ia harus percaya. Regi tak mungkin melakukan hal bejad padanya.
"Regi lo gak apa apa kan?"
"Gue khawatir sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...