90.] I Will

499 31 4
                                    

"Sejauh apapun kamu berlari, sehebat apapun kamu menghindar, sepintar apapun kamu bersembunyi, jika memang jodoh pasti akan bertemu jua"

___***___

Pagi ini alya merasakan kebahagiaannya lagi. Lantaran keluarganya telah kembali seperti dulu. Ia sangat beruntung memilki keluarga yang benar benar menyayanginya. Ia berdoa agar kejadian itu tak kan pernah terulang lagi.

"Alya kamu mau sarapan apa sayang? Biar mamah yang ambilkan" ucap mira sambil membereskan meja makan pagi ini.

"Hm, alya doang nih yang di tawarin?" ucap bram pada istrinya itu.

"Ciee papah jeles nih" ledek agatha.

"Bukan jeles, tapi iri" timpal alfat.

Bram, mira, alya dan agatha pun terkekeh.

"Udah udah biar alfat aja yang ambilin sarapan buat alya nya. Mamah mending urusin papah aja." usul alfat.

"Eh al, lo mau sandwitc buatan gue gak? Uh jamin enak deh. Pake selai apa mentega nih?" tanya alfat yang kini mengambil selembar roti.

"Dih apaan. Sandwitch doang mah mana bergizi. Untuk adek gue yang tersayang ini mesti di kasih makanan yang sehat." protes agatha.

"Alya, gimana kalo kakak buatkan salad buah spesial? Enak deh pokoknya!" rayu agatha.

"Adek gue tersayang..." alfat merangkul agatha.

"Kalo lo kasih salad buah nih pagi hari, bisa bisa alya gue mencret tau gak!"

"Dih ya ngak lah! Lo mah norak! Biasa makan tempe bacem sih!!" ledek alfat.

"Eh sumpah, mulut lo lemess banget agatha" alfat mengacak rambut agatha.

"Udah udah, alya gak mau sandwitc ataupun salad buah" ucap alya.

"Tarus maunya apa?" tanya alfat dan agatha berbarengan.

Semua mata melirik ke arah mereka berdua.

"Mulai serasi nih" ledek bram.

"Bakal akur kayaknya" timpal mira.

"Lucuuuu" alya gemas.

"Dih apaan sih. Lo nyamain gue aja" sinis agatha pada alfat.

"Mana ada! Lo kali tuh"

"Dih ngak ya!"

"La kalo bukan lo siapa lagi dong! Gue gitu?" tanya alfat nyolot.

"Ya iyalah"

"Ogah!!"

"Iiihhhh kakak rese lo!!" umpat agatha.

"Udah udah, kalian ini udah adek kakak juga masih aja ribut. Pusing deh" keluh mira.

"Mamah pusing? Migrannya kumat ya mah? Udah makan belum? Obat! Obatnya di mana? Sini biar alya yang pijitin kepala mamah" alya khawatir.

I AM STRONG WITH YOU [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang