"Masa lalu mengajarkan kita untuk selalu belajar dari kesalahan"
***
Empat tahun yang lalu, gadis remaja yang baru saja menginjak usia 13 tahun harus menerima kenyataan bahwa ayahnya meninggal dunia karena penyakit jantung yang di deritanya.
Hancur. Itulah kata yang mampu menggambarkan hati seorang alya yuanita mahendra saat ayahnya surya mahendra harus di tutup kain kafan. Dan menghadap sang kholiq.
Alya tidak sebatang kara, karena masih ada mira ibunya dan alfat kakaknya. Tapi sejujurnya, alya memang lebih akrab dengan sang ayah. Makanya, alya sangat terpukul dengan kepergian surya.
Namun, jangan lupakan arya sahabat kecil alya sekaligus cinta pertamanya.
Arya Megantara adalah sosok yang saat ini menjadi sandaran gadis itu. Sahabat sekaligus kekasih pertama alya itu sangat mengerti dan bisa menjadi teman yang baik untuk alya.
Saat surya pergi, mira mau tidak mau harus turun tangan mengurus perusahaan keluarga yang dahulu di jalankan oleh surya. Alfat, dia sama rapuhnya dengan alya. Remaja yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu memilih untuk sibuk mengikuti setiap kegiatan yang ada di sekolahnya demi melupakan kesedihannya. Untung lah ada lisa, kekasih baru alfat yang juga setia dan sayang padanya. Sekaligus penguat untuknya.
Sedangkan alya, dia masih bisa kuat dan tersenyum karena sosok seorang arya yang setia di sampingnya. Arya rela menjadi badut untuk menghiburnya di kala sedih, rela menjadi seorang ibu di kala alya kesulitan mengkelabang rambutnya, rela menjadi bantal saat alya butuh sandaran untuk menangis dan bahkan rela menyerahkan nyawanya jika alya membutuhkannya.
Arya memang sangat mencintai alya. Padahal remaja dengan usia 13 tahun bisa di bilang masih labil dalam hal percintaan. Namun tidak dengannya. Arya yakin, bahwa alya adalah seorang gadis yang sempurna untuk hidupnya.
Hanya dalam waktu satu bulan alya bisa bangkit dan mengikhlaskan ayahnya pergi. Tentu saja itu karena arya yang selalu membuatnya kuat dan mampu untuk bangkit.
Tempat favorit alya dan arya adalah pantai. Karena setiap kali alya menangis rindu kepada sang ayah, arya selalu mengajaknya ke pantai. Bermain ombak, bernyanyi, minum es kelapa dan bersenda gurau. Lalu, senyum bahagia pun kembali merekah di wajah manis alya.
Namun satu tahun kemudian, tepatnya saat alya berusia 14 tahun dan duduk di bangku kelas 8 SMP. Alya harus menerima kenyataan yang sangat pahit.
27 April 2017 saat itu alya, mira, alfat, lisa, dan juga arya berniat untuk liburan. Merayakan ulang tahun alya yang ke 14. Pantai anyer adalah tempat yang mereka pilih untuk sekedar memotong kue dan merayakanya secara sederhana.
"Wiss you all the best alya!" harapan lisa lalu memeluk alya.
"Thanks kakak ipar"
"Semoga lo bisa jadi adek yang baik yaa, jan makin manja!" harapan alfat lalu memeluknya.
"Harapan mamah, semoga kamu selalu bahagia, jadi anak yang sholehah, dan..." tak sempat mira melanjutkan bicaranya, karena buliran air telah menetes dari pelupuk matanya.
"Mamah jangan nangis dong! Iya, alya bakal selalu bahagia kok. Kan ada arya hehe"
"Woi adek ipar, harapan lo apa sama adek gua?"tanya alfat pada arya sambil merangkul pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...