"Apa aku jahat jika berusaha untuk menghapus semua kenangan tentang mu?"
***
"LO BISA CERITA KE GUE KALO LO ADA MASALAH AL !! JANGAN DI PENDAM SENDIRI !!"
Ya tuhan. Ternyata benar alya tidak sendiri di sini. Ia menengok ke belakang tepat ke sumber suara itu.
"Ngapain lo di sini??" tanya alya sinis.
"Pergi lo dari sini. Gue gak butuh perhatian lo!" ketus alya sekali lagi
Laki laki itu semakin mendekat ke arah alya. Ia tak peduli walaupun alya melarangnya.
"Gue ke sini mau jadi temen curhat lo. Lo bisa cerita semuanya sama gue al"
"GAK. GUE GAK BUTUH TEMEN KAYAK LO. !! SEKARANG LO PERGI"
"Gak al gue gak akan pergi sebelum,--"
"PERGI GAK !! ATAU LO MAU LIHAT SISI JAHAT GUE HAH? "
"Al...." lirih laki laki itu. Ia tidak menyangka dengan gadis di hadapannya. Terlihat begitu menyeramkan saat marah seperti ini.
"Pergi hiks hiks...gue mau sendiri hiks hiks.." lirih alya.
Laki laki itu tak tega pada alya. Ia mendekat dan langsung memeluk tubuh gadis itu tanpa izin darinya.
"Lepasin gue hiks..hiks...Gue gak butuh lo!!" alya mencoba berontak.
"Lepasin gue..."
"Lepasin. Gue mau sendiri"
"Gak al. Gue gak akan biarin lo sendiri di saat seperti ini. Gue tau lo butuh temen."
"Lepasin gue hiks..hiks..gue gak mau lo disini. Please lepasin gue hiks...hiks.." alya sudah mencoba berontak namun pelukan laki laki itu sangat erat.
"Gak al. Enggak !" laki laki itu mencium pucuk rambut alya.
"GUE BILANG LEPASIN !!!" Teriak alya sambil mendorong tubuh laki laki itu hingga tersungkur ke bawah.
"GUE UDAH BILANG BAIK BAIK SAMA LO. LEPASIN GUE. TAPI LO KAYAKNYA GAK NGERTI. SEKARANG SEBELUM LO LIAT GUE DARI SISI LEBIH JAHAT LAGI. GUE PERINGATIN SAMA LO UNTUK PERGI EMIL !!"
Urat di leher alya terlihat jelas saat ia berteriak seperti ini. Wajahnya kini menjadi merah padam dengan air mata yang membasahi. Rambut panjang yang biasanya terlihat rapi, kini terlihat begitu berantakan. Ia sangat frustasi.
"Oke al. Gue pergi. Tapi gue gak akan nyerah untuk mendekat kembali." lirih emil. Lalu mulai bangun dan meninggalkan gadis itu.
Rupanya bukan hanya emil yang mengikuti alya kemari. Di belakang sana ada sosok laki laki dengan gaya berandalnya. Siapa lagi kalo bukan regi. Emil sempat berpapasan dengan regi. Namun regi hanya menatap sinis ke arah laki laki berkacamata itu.
"Lo adalah cewek lemah yang pernah gue temui." ucap regi mendekati alya. Dengan kedua tangan yang ia masukan ke kantong celana.
Regi berdiri tepat di samping alya yang saat ini terduduk lemah di bawah.
"Air mata lo itu gak berguna sama sekali. Gak akan menyelesaikan masalah !" tambah regi.
"Bangun !"
"Gue bilang bangun!"
Entah setan apa yang merasuki alya saat ini. Ia berdiri mengikuti ucapan laki laki itu tanpa berkata apapun dan terus menunduk.
"Lo gak usah sok peduli hiks..hiks..gue juga gak butuh lo di sini hiks..hiks.." ketus alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Roman pour Adolescents[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...