"Tetap di samping ku maka aku akan terus merasa bahagia meski di balut sayatan luka"
∆∆∆
"Lo yakin gak mau makan di resto?" tanya alfat heran pada adiknya ini.
Alfat pergi mengajak alya untuk makan di luar. Ia memberikan beberapa referensi restoran mewah kepada alya. Namun di luar dugaan, adiknya itu malah memilih makan mie ayam di salah satu kios kecil yang ada di pinggir jalan."Gak bang, kita makan di sini aja yaa. Makanannya enak kok, gak kalah sama resto resto mewah. Dan tempatnya juga bersih" kata alya.
"Tapi dek, kalo makanannya gak sehat gimana? Gue gak mau ya lo sakit perut nantinya"
"Wih tumben manggil gue adek" ledek alya.
"Gak bakal. Tempatnya aja bersih apalagi makanannya. Udah yuk turun jangan banyak bacot. Perut gue dah keroncongan nih"
Alfat dan alya pun turun dari mobil lalu berjalan masuk ke kios kecil itu yang nampak ramai pembeli. Mereka duduk dan memesan makanan.
"Saya mie ayam bakso sama es tea manis ya mas. Hm, mie ayamnya jangan pake pangsit deh" pesan alya.
"Kalo pacarnya mbak?" tanya mas mas itu menunjuk alfat.
What? Pelayan itu menganggap alya dan alfat sepasang kekasih rupanya. Hm, memang sih bagi orang awam, alya dan alfat tak nampak sebagai adik kakak.
Alfat yang wajahnya lebih mirip dengan surya. Sedangkan alya yang mewariskan wajah manis dari ibunya mira. Dan memang tidak ada kemiripan antara mereka, kecuali manik mata. Alya dan alfat memiliki manik mata yang sama yakni berwarna coklat.
"Samain aja deh mas sama pacar saya" jawab alfat sambil menahan tawa.
"Baik mas, tunggu sebentar ya" pelayan itu lalu pergi.
"Woi, lo bilang gue pacar lo? Wah, gak terima gue!" omel alya.
"Udah sih gapapa. Biar kita gak keliatan jomblo ya gak?" kekeh alfat.
Dalam waktu lima belas menit, makanan mereka pun habis tak tersisa. Saatnya pulang. Namun alya menahan alfat, sebenernya ada yang ingin alya bicarakan.
"Mau ngomong apa sih lo? Di rumah aja kita ngomongnya" saran alfat.
"Gue kangen mamah" lirih alya.
Alfat yang tadi rewel mau pulang tiba tiba merasa kasihan pada adiknya.
"Ya allah, kan baru tadi mamah perginya."
"Tapi gue kangen"
Alfat menepuk jidatnya. Ia tahu sekarang, pasti alya sedang berada di mode manja. Waspada, alfat harus waspada sekarang.
"Ya udah kita telfon mamah ya, ntar lo bisa curhat seepuassnya okee"
"Gak, gue maunya ketemu mamah! Emang mamah pergi ke mana sih? Tangerang ya? Jengukin nenek kan?" tanya alya.
"Gue kan udah bilang, mamah pergi karena urusan kantor. Bukan pulang kampung jengukin nenek"
Saat surya masih hidup, keluarga mereka tinggal di provinsi Banten, tepatnya di Tangerang. Namun setelah surya pergi, mereka pun memutuskan untuk pindah ke jakarta agar tidak terlalu larut dalam luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...