"Tanpa sebuah rintangan cinta tak akan pernah kuat"
____***____
Alya berjalan memasuki sekolah dengan langkah gontai. Sungguh ia merasa tidak mood untuk sekolah hari ini. Regi sakit dan memberitahu bahwa ia tidak sekolah hari ini. Itulah penyebab mengapa alya tidak bersemangat pagi ini.Langkah munggilnya berhasil sampai di ambang pintu kelas. Terlihat hanya ada ruang kelas yang masih sepi.
"Datang pagi sepi, datang siang kesiangan. Ini yang salah siapa siih?!" cercahnya dalam hati.
Akhirnya alya memutuskan untuk piket saja. Meskipun hari ini bukanlah jadwal piketnya. Alya mulai menyapu lantai yang terlihat kotor dengan kertas yang berserakan. Menghapus papan tulis dan membersihkan laci meja.
"Mau gue bantu?" suara itu membuyarkan perhatian alya yang sedang sibuk menyapu.
Alya melihat ke sumber suara. Terlihat sosok laki laki yang berdiri di ambang pintu kelasnya dengan tampilan rapih dan wajah cool nya.
"Biar gue bantu lo ya. Di kelas gue juga masih sepi"
"Hm, tapi kan kelas lo sama kelas gue lumayan jauh jaraknya. Kok lo bisa di sini? Nyari seseorang?" tanya alya yang masih memegang sapu.
"Gak sih. Tadi gue abis dari sekre osis. Trus lewat sini dan liat lo piket."
1 detik....
2 detik....
3 detik....
"Dan gue memutuskan untuk bantu lo piket." tambahnya.
Ia lalu mengambil sapu di tangan alya.
"Biar gue yang nyapu. Lo yang serokin aja ya. Kita kerjasama." titahnya.
"Eh gak usah fan gue bisa sendiri. Lagian lo kan ketos. Pasti banyak kesibukan lah di banding,--"
"Udah ga papah. Sebagai ketos yang baik, gue juga kan harus bantu temen temen gue." ucap refan meyakinkan.
Jadilah refan yang menyapu lantai sedangkan alya membersihkan meja guru.
Kebersamaan mereka sungguh membuat perempuan yang sedari tadi mengintip lewat jendela merasa iri dan murka. Perempuan itu mengepal tangannya dengan mata yang mulai memancarkan aura kemarahan.
"Dasar bitch! Liat aja apa yang akan gue lakukan!" ucapnya penuh dengan penekanan di setiap kata.
****
Alya dan nadia di kantin dan duduk di bangku yang biasa mereka tempati. Sambil menunggu seblak mercon yang mereka pesan, alya sibuk chat-an dengan regi. Sedangkan nadia, sibuk dengan game cacingnya.
"Hai giril, gue sama my honey gabung yaa"
Nadia dan alya kompak mendongak ke arah kiki dan sela yang baru saja datang.
"Girl bukan giril keset warteg!" ledek nadia.
"Komen aja lo warga +62" responnya.
"Sayang, mau pesen apa?" tanya kiki pada sela yang tepat berada di sampingnya.
"Bakso deh. Sama es matcha nya yaa" jawab sela.
Kiki pun memanggil ibu ibu kantin itu dan memesan makanannya.
"Alya, serius amat lo main hp-nya. Lagi chat-an ama sapa lo?" tanya kiki.
"Kepo lo keset warteg!" umpat nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...