43.] Kegep

325 28 0
                                    

"Kamu bagaikan candu untuk ku. Aku bisa gila jika tak bertemu meski sesaat"

••••

"Ngapain malu sih hm? Kayak sama siapa aja"

Alya terbelalak kaget melihat kedatangan seseorang dengan tubuh semampai dan wajah tampannya masuk lewat balkon kamarnya. Sial! Alya lupa mengunci pintu balkonnya.

Regi? Aduhh mampuss. Tengsin banget gue anjirrrr!!! Batin alya.

Alya langsung mematikan panggilan video call yang terhubung dengan nadia.

"Tadi aku denger, ada yang kangen nih sama aku" regi berjalan mendekati alya yang duduk di pinggir king size nya.

Deg...

Deg...

Deg...

Oh tuhan, mengapa jantung alya semakin berpacu kencang?!

"Eh, re-regi. Ka-kamu ngapain di-di sini?" tanya alya kikuk.

Alya bangun dari duduknya. Berdiri tepat di hadapan regi. Regi terus melangkah mendekai alya. Memangkas jarak di antara mereka.

"Regi? Regi? Ka-kamu kamu jangan liatin aku gitu. A-aku takut"

Regi tak menampik perkataan alya. Ia terus saja melangkah dengan tatapan tajam melihat ke wajah gadisnya. Alya semakin mundur demi menghindari regi yang semakin maju. Namun sial! Punggungnya menabrak tembok. Sejak kapan tembok itu ada di sini!

Kini alya terkurung dalam perangkap regi. Tubuh gadis itu tak bisa keluar di karenakan regi menutup akses ruang yang bisa alya gunakan untuk kabur. Regi mendekatkan wajahnya tepat berada di hadapan alya. Manik mata mereka saling bertemu.

Deru nafas regi bisa langsung di rasakan oleh alya begitu pun sebaliknya. Sungguh, jarak mereka kini hanya sekitar lima senti. Untuk keberkian kalinya, alya di buat takjub oleh pesona seorang regi.

Kenapa wajahnya slalu terlihat tampan setiap saat? Menyebalkan!

"Katakan, apa kamu rindu padaku hm?" ucap regi lembut.

Alya salah tingkah, sungguh regi sangat suka dengan sikap pacarnya saat ini. Menggemaskan.

"Hm, aku, aku,--"

"Katakan saja. Lagi pula tidak ada salahnya kan mengaku?" goda regi.

"Hm, kamu pasti haus ya kan? Biar aku ambilkan minum" alya mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Tidak aku tidak haus. Hanya kekurangan sedikit vitamin"

"Hah? Benarkah? Kalau begitu minum vitamin nya. Atau kamu akan sakit nanti, ya kan?" alya khawatir.

"Bisa jadi begitu jika aku memang  tidak segera mendapatkan vitamin"

"Ya udah. Kebetulan aku masih ada vitamin. Biarkan aku keluar untuk mengambilnya"

"Tidak perlu. Ini aku sedang mendapatkan vitamin nya"

"Maksudnya??" alya di buat bingung.

"Kamu tau kan, hari ini aku sibuk banget sampe gak ketemu kamu. Makanya aku kekurangan vitamin. Vitamin cinta maksudnya. Dan sekarang aku sedang mengonsumsi vitamin nya. Dengan melihat wajah cantik pacar ku"

Alya mencubit perut regi. Sedangkan regi meresponnya dengan sedikit keluhan dan senyuman.

"Sakit yang...ampun"

I AM STRONG WITH YOU [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang