"Di saat kenangan tlah menjadi debu, lalu mengapa ia datang kembali membawa sejuta luka yang baru?"
~Albert Regaldi Alexander. C
****
Regi akhirnya sampai di kediaman mewahnya. Ia melihat, ada mobil sedan berwarna putih yang terparkir di garasi. Segera ia turun, dan menanyakan pemilik mobil itu kepada security yang bertugas di kediamannya.
"Mobil siapa ini? Apakah ada tamu di dalam?" tanya regi.
"Iyah tuan"jawab security itu sambil menunduk.
"Iyah apa? Siapa tamunya? Kenapa kamu tidak menelpon saya untuk segera pulang?"
"Sebenernya mobil ini milik tuan besar. Ia baru saja datang sejak lima belas menit yang lalu"
"Daddy? Dia pasti mau mengomel! Sial!!" gerutu regi.
Regi berlari masuk ke dalam rumahnya. Ia tidak sabar ingin bertemu tuan besar yang tak lain adalah daddy-nya.
Jika kalian mengira regi tidak sabar bertemu dengan alexander karena rindu kalian salah. Karena nyatanya regi tidak sabar ingin memaki ayahnya itu.
"Ada keperluan apa anda ke rumah saya?" tanya regi kepada alexander yang sedang memandangi foto kecil putranya di ruang tamu.
"Regi? Sudah besar kamu nak" alexander merentangkan kedua tangannya, memberikan ruang untuk regi supaya bisa memeluknya.
"Nak? Anda memanggil saya dengan sebutan 'nak'? Memangnya anda masih menganggap saya sebagai anak anda?" tanya regi penuh dengan penekanan di setiap katanya.
"Regi apa yang kamu katakan? Kau akan tetap menjadi putra kesayanganku" alexander mencoba tenang dengan sikap putranya itu.
"Putra? Lucu sekali anda. Jika anda masih menganggap saya sebagai putra kesayangan, anda tidak akan lupa tentang keberadaan saya! Kemana anda selama tiga tahun ini?" bentak regi. Ia mulai mengeluarkan amarahnya.
"Regi bicara yang sopan! Ini daddy sayang. Tolong jangan bicara seperti kau bicara dengan orang asing. Aku tau, aku memang ayah tidak tau diri. Aku tidak pernah datang ke indonesia selama tiga tahun belakangan ini. Tapi itu ada sebabnya regi, kau harus tau aku sangat menyayangimu"
Alexander menyeka air mata yang sedari tadi menumpuk di pelupuk mata. Ia lepaskan kacamata itu lalu menaruhnya di atas nakas. Kemudian ia duduk di sofa yang tersedia di sana.
"Duduk lah, ada yang ingin aku bicarakan padamu" lirih alexander.
"Saya tau anda datang ke indonesia karena bu ambar kan? Wanita itu menyuruh anda datang ke indonesia untuk marah marah kepada saya. Iya kan? Anda ingin tau apa kesalahan saya hingga anda di suruh ke indonesia? Baiklah, saya katakan. Saya mencium pacar saya sendiri di depan umum! Anda puas? Maka cepat marahi saya sekarang! Saya tidak punya waktu banyak!"
Regi masih kesal ia terus saja membentak alexander. Sedangkan alexander mencoba untuk tetap tenang. Ia tau saat ini posisinya memanglah salah.
"Sungguh itu kah yang terjadi? Kau mencium gadismu ya? Apa kau sangat mencintai dia?" alexander bertanya dengan nada lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Genç Kurgu[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...