28.] Menepati Janji

341 33 0
                                    

"Aku tak berharap menjadi segalanya untukmu, namun aku sangat berharap menjadi sesuatu untukmu"

≈≈≈

Saat kejadian tadi, alya pingsan dan langsung di gendong oleh regi menuju uks. Setelah itu regi harus masuk ruang BK untuk mempertanggung jawabkan semuanya.

Lima belas menit kemudian, alya bangun dari pingsannya. Mencoba mengingat-ngingat apa yang baru terjadi padanya, hingga sebuah luka kecil membekas di pinggir bibir kecilnya.

Ah, ya perkelahian baru saja terjadi antara regi dan kalef. Alya segera bangun berniat menemui regi di ruang bk, nadia pun mencoba melaranganya. Namun alya gadis pemberontak bukan? Jadi tentu saja, ia tak mendengar perkataan nadia dan memilih menemui regi.

****

Kini mereka berdua berada di rooftop, terduduk sambil merasakan hembusan angin yang menerpa. Alya mengobati luka yang ada di sekitar wajah regi. Di pinggir mata kirinya, samping bibir kananya, juga memar biru yang ada di dagunya. Pasti sakit.

"Gue minta maaf sama lo. Kejadian tadi gak seperti yang lo fikirin. Gue lagi istirahat karena tadi sempet main basket sebentar. Tapi tiba tiba, vira datang, kakinya kesandung dan jatuh tepat di paha gue." regi menjelaskan seolah tau jika alya marah karena hal itu.

Alya mengangguk lemah, mencoba memahami apa yang di katakan regi.

"Lo gak marah kan?" tanya regi.

Alya menggeleng.

"Gue makan ini boleh gak? Gue tau kok, lo bikinin ini bukan buat si kalef kan?" regi menunjukkan kotak makan alya.

"Jadi, itu ada di lo? Gue fikir di ambil kalef" respon alya.

"Gak akan gue biarin si bajingan itu ambil kotak bekel yang khusus di buat untuk gue"

"Lo bisa kan, jelasin ke gue kenapa lo benci banget sama kalef?"

"Apa harus?"

"Ya, kalo lo mau gue gak marah lagi" ancam alya.

Regi pun menjelaskan segalanya. Bahwa ia, pernah terlibat tawuran antar pelajar dan itu berhadapan dengan kalef.

"Lo tau kan, gue pindahan dari sma merdeka. Dari dulu sma brahmana sama sma merdeka tuh gak pernah akur. Ya singkat cerita, si kalef membunuh sahabat gue saat tawuran itu. Padahal dari awal mereka udah buat kesepakatan gak boleh ngebantai orang yang udah terkulai lemah. Tapi dia ingkar. Dan membunuh sahabat gue di depan mata gue"

"Trus lo dendam?"

"Ya iyalah, bahkan kalo bisa nih gue bakal bunuh dia sekarang juga! Sayangnya gue lagi gak mood"

"Lo tuh gak boleh gitu. Gak selamanya kejahatan harus di balas kejahatan. Lo tau, seuntai kata maaf itu gampang untuk di berikan. Kita mungkin sering bilang maaf maaf maaf. Tapi lo gak tau kan seberapa besarnya hati lo untuk bisa memaafkan kesalahan orang? Karena gue tau, hanya orang yang berjiwa tangguh yang mampu memaafkan dengan ketulusan hati." alya mencoba membuat regi mengerti.

Deg....

Regi di buat terpesona dengan alya untuk yang kesekian kalinya. Gadis itu tidak hanya cantik, pintar dalam bidang akademik namun juga memiliki hati yang bersih. Jarang sekali gadis seperti itu di jaman ini.

I AM STRONG WITH YOU [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang