"Cinta tak pernah salah. Yang salah adalah hati yang terlalu dalam mencintai"
〰〰〰
"Lo gak perlu sungkan al untuk menangis di bahu gue. No problem" jangankan bahu, nyawa pun akan gue kasih kalo lo perlu.
Kalef membawa alya dalam pelukannya. Gadis itu menangis sejadi jadinya. Sedangkan kalef mencoba membuatnya tenang. Ia terus mengelus lembut punggung alya.
Semilir angin di taman ini membelai lembut, seakan ikut menenangkan suasana hati alya. Setelah beberapa menit, tangis dan isakan alya pun mereda.
"Lo bisa cerita ke gue. Kenapa lo bisa nangis kayak gini? Regi nyakitin lo?" tanya kalef.
Alya melepaskan pelukan kalef. Dan menatap manik mata cowok itu yang terlihat begitu teduh.
"Gue tadi, liat dia ciuman sama cewek"
"Shit! Dia emang keterlaluan. Lo tenang aja al, gue bakal bikin perhitungan sama dia!"
"Jangan kal. Gue mohon jangan sakiti regi."
"Kenapa sih al, lo masih belain dia? Jelas jelas dia tuh sakitin lo!"
"Yah, dia emang nyakitin gue. Gue emang marah sama dia. Tapi cinta ini begitu besar untuknya. Gue gak tega liat dia kenapa napa"
Beruntung banget lo tengik. Alya begitu mencintai lo! Bangsat, kenapa gue gak bisa bikin lo suka sama gue al?!
"Yaudah, terserah lo deh. Bearti lo belum cerita apa apa tentang kejadian di sekolah tadi?"
Alya menggeleng.
Flashback on
Bel pulang sudah berbunyi, alya baru saja beranjak dari bangkunya. Pergi untuk menemui nadia dan mengajaknya pulang bareng. Namun, nadia tidak bisa. Karena harus eksul paskib. Yah, alya mau tak mau pulang sendiri.
Alya berjalan melewati koridor dengan langkah mungilnya. Namun ia tersandung saat ada seseorang yang dengan sengaja menendang kakinya.
"Aw. Hati hati dong kalo jalan" tegur alya. Orang dengan jaket hitam menutupi kepala itu tak merespon dan malah terus berjalan meninggalkan alya.
Kalef yang duduk tak jauh darinya pun merasa kesal. Beraninya orang itu menggangu gadis pujaannya. Kalef ingin sekali menolong alya, namun tak bisa. Karena ia sedang di berikan siraman rohani oleh bu ambar karena ketahuan merokok di toilet.
Dengan sedikit tertatih alya tetap jalan menuju gerbang. Namun langkahnya terhenti saat ia mendengar isakan tangis dari arah toilet cewek yang sudah tak terpakai. Berhubung alya penasaran, akhirnya ia pergi ke toilet itu.
Ketika ia masuk, tiba tiba pintunya langsung tertutup dan terkunci. Alya panik. Dan semakin panik lagi saat ia mengetahui di dalam kamar mandi itu tak ada satu pun orang.
Ketakutan alya semakin bertambah saat ia melihat ke arah wastafel yang terdapat ayam mati dengan kepala yang sudah terpisah pada tubuhnya. Juga cermin yang di tulis dengan darah dan bertuliskan
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...