"Aku ada untuk menjadi tameng mu, melindungi mu dari setiap kemungkinan buruk"
---°°°---
"Huh, kenapa sih kak alfat pergi duluan! Gak bilang bilang lagi! Mana angkot gak ada yang lewat lagi! Mana udah siang lagi! Aduuhhhh!!!! Matii gue!!"
Sudah lima belas menit alya menunggu angkot yang lewat. Namun nyatanya, kebanyakan angkot sudah penuh sesak.
Sebenarnya ia ingin menghubungi regi untuk menjemputnya. Namun alya teringat bahwa kondisi regi mungkin belum stabil.
Akhirnya setelah beberapa menit angkot pun datang dengan penumpang yang masih sedikit. Alya pun naik. Namun ia sangat terkejut saat melihat seseorang yang duduk di pojokan.
Ia sangat mengenali sosok itu. Jaket hitamnya, begitu lekat di ingatan alya.
Loh, orang itu kan yang waktu itu nambrak gue?
Alya mulai salah tingkah. Ia takut benar benar takut. Sosok laki laki dengan jaket yang menutupi wajahnya itu terlihat terus memperhatikan ke arah alya. Kini alya curiga pada laki laki itu. Ia yakin bahwa yang meneror dan menakut nakutinya adalah laki laki itu. Tapi siapa dia? Apakah dia anak brahmana?
Alya tidak tau pasti. Karena laki laki itu memakai jaket jadi alya tidak dapat melihat bajunya. Tapi bisa di pastikan bahwa ia adalah anak SMA. Karena celana yang di pakainya adalah celana abu abu.
"Kiri pir..." ucap alya.
"Loh eneng kan anak brahmana ya? Kok turun di sini? Masih jauh loh neng"
"Ngak pak, bentar lagi juga sampe. Saya ada janji sama temen. Nih pak uangnya"
Alya segera turun berniat menghindari laki laki itu. Namun sial, laki laki itu malah ikut turun dan membuntuti alya.
Alya setengah lari untuk menghindari laki laki itu yang semakin cepat mengejarnya.
"Sial, mau apa sih dia!" umpat alya.
Alya terus berlari dengan perasaan yang sangat panik. Karena laki laki itu pun semakin kencang berlari mengejar alya.
Namun sialnya lagi, suasana di sekitar sangatlah sepi. Jadi alya tidak bisa meminta pertolongan dari siapapun kecuali tuhan-nya.
Nafas alya semakin tersenggal saat memaksakan kakinya untuk tetap berlari. Derai air mata tak di rasa telah mengucur dari pelupuk mata.
"Aww!"
Shit! Alya jatuh ke aspal. Ia tersandung batu di sana. Alya mencoba bangkit namun rasanya ia tak punya energi lagi. Lututnya sudah berdarah di tambah telapak tangannya yang sedikit terluka akibat goresan di aspal.
Kini laki laki itu berdiri tepat di depan alya. Harusnya alya bisa melihat wajahnya namun sayang. Ternyata laki laki itu mengenakan masker hitam yang menutupi bagian hidung dampai dagu.
"Siapa lo? Dan mau apa lo? Menjauh dari gue!" alya merangkak mundur dari laki laki itu.
Laki laki itu tidak menjawab dan malah menarik paksa alya untuk bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STRONG WITH YOU [END] ✔
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] _____ "Rasa benci bisa menjalar jauh dan berubah menjadi cinta. Cinta yang menjadi alasan ku untuk bendiri kuat. Namun, akan kah kau mampu bertahan dan slalu menjadi penopang untuk ku?" Alya Yuanita Mahendra ~ "Orang hanya...