67.] Gombal mulu

272 27 0
                                    

"Tuhan jadikan kebahagiaan ini selalu tersimpan di ingatan ku. Jangan sampai hilang karena termakan zaman"

✳✳✳

"Sayang ayok makan dong. Biar kamu cepet sembuh. Nih aaaa" regi berusaha menyuapi alya dengan bubur ayam.

"Regi aku udah kenyang. Tadi kan udah makan puding. Trus alpukat, pisang, kelengkeng, cake, trus puding lagi. Huh...ini aku antar bisa bisa gendut loh" alya protes.

"Emang kenapa kalo kamu gendut? Toh aku juga akan tetep cinta" ucap regi.

Alya mencubit pipi sang kekasih dan tertawa.

"Gombal mulu! Heran aku sama kamu!" kekeh alya.

"Gombalnya sama kamu doang kok" ucap regi lalu ganti mencubit hidung alya.

Di tengah tawa dan canda mereka, alya belum mengetahui luka yang masih membekas di hati regi mengenai kepergian daddynya. Ya, regi belum menceritakan hal itu pada alya. Ia takut alya akan terkejut mendengarnya. Dan berakibat fatal pada kondisi kesehatannya.

"Regi"

"Hm"

"Kata kamu kan, UAS udah di laksanain ya"

"Iyah"

"Terus aku gimana dong? Apa aku gak akan naik kelas ya?"

Regi menaruh mangkuk berisi bubur ayam itu di atas nakas. Lalu mengelus lembut rambut panjang sang kekasih.

"Hey, kamu gak usah khawatir masalah itu"

"Gimana gak khawatir coba? Aku malu kalo gak naik kelas"

"Gak akan sayang. Kamu pasti naik kelas." ucap regi.

"Gimana caranya? Aku aja gak masuk satu bulan. Trus gak ikut ulangan lagi" ucap alya dengan nada putus asanya.

"Aku ngerjain soal ulangan, satu pelajaran dua kali. Untuk aku dan untuk kamu. Jadi, kamu ikut ulangan kok. Cuma aku yang ngerjain soalnya"

"Hah? Kok bisa? Emang gak di marahin sama bu ambar?" alya terkejut.

"Ya bisalah sayang. Itu sekolah punya siapa?"

"Iyah ya. Tapi bu ambar?"

"Masalah bu ambar? Urusan kecil itu mah. Udah kamu gak usah mikirin apapun kecuali fokus sama kesehatan kamu ya. Aku gak mau kamu lama lama di sini"

"Tapi bener kan kamu udah gantiin aku ulangan?"

"Iyah sayang. Udah. Nilai kamu aku jamin besar besar kok. Soalnya, aku belajar demi kamu tau"

Alya memeluk regi. Regi sempat terkejut dengan apa yang di lakukan alya. Biasanya ia yang selalu memeluk lebih dulu. Tapi ini? Ah sudahlah, toh regi juga sangat senang di peluk alya.

"Makasih sayang" bisik alya.

"Apapun demi kamu" balas regi.

Krek...(suara pintu di buka)

"Haduh, mulai deh. Teroos aja romantis romantisan! Bikin iri gue aja" ucap nadia dengan suara toa-nya.

I AM STRONG WITH YOU [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang