[16] CEMBURU

2.8K 164 278
                                    

Kang Cilok sampe nangis kejer, PART KEMARIN PECAH. Kang Ketoprak iri sampe histerisss nggak ketulungan. MAKASIIHH BANGET BUAT KALIAN GEBETAN KANG CILOK C: Tiba-tiba Kang Ketoprak cari pasukan buat hajar Kang Cilok.. wahh nggak boleh dibiarin nih.. "Semangat komenn Zeyeng," dari Kang Cilok yang aduhai.. 

Mau mengelak seperti apa, nyatanya diri ini memang cemburu. Tapi ingat, kita belum layak untuk menjadi satu.

~~~

"Ini rumah lo?"

"Nggak mungkinlah, palingan juga Nyokap lo jadi pembantu kan disini?" sindir Berta angkat suara. Galen juga membenarkan ucapan Berta.

"Bukan," jawab Feo cuek langsung membuka pintu mobil. "Oh iya, makasih ya Berta udah hibur gue dengan drama pacaran kalian," kekeh Feo sebelum gadis itu benar-benar turun. Sialan.

***

Malam ini seperti biasa Argo, Haikal, Bais dan Galen berkumpul di basecamp mereka. Anehnya malam ini, Argo membawa begitu banyak rokok dan beer. Argo selalu seperti ini jika cowok itu dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

"Putus cinta lagi lo?" tebak Galen tepat sasaran. Argo masih diam. Sedangkan Bais mulai membuka penutub botol beer yang Argo bawa.

"Lo sering-sering deh Go, galaunya," ujar Bais ngawur. Cowok itu berjalan ke arah rak untuk mengambil gelas kaca.

"Gue dikecewain lagi Gal," cerita Argo membuat Galen hanya mengangguk- angguk saja. "Cewek itu emang sulit ditebak. Nyatanya kalau dia udah bosen bisa ilang kapan aja," bucin Argo mulai kumat.

"Gara-gara lo terlalu bucin Go, bukannya nyaman yang ada malah risih," ujar Galen mampu menusuk relung hati Argo. Argo memang bucin akut. Apa lagi menyangkut pasangan hidup. Cowok itu bahkan tak segan melakukan apa saja agar pasangannya bisa bahagia. Tapi ternyata salah. Adel, malah pergi dengan pacar barunya.

"Jangan buat diri lo seakan lo ngerti bener sama perasaan cewek Go, kasihlah dia celah," imbuh Galen lagi. Argo masih diam berusaha merenungkan apa yang kurang dari dirinya hingga membuat Adel bisa berpaling hati.

"Lagak lo bucinnya malah lebih dari Argo, Gal. Gimana rencana lo tadi?" Haikal angkat suara. Galen menerima gelas yang Bais sodorkan. Menyesapnya pelan kemudian diteguknya habis.

"Dia lebih pinter dari yang gue kira," jawab Galen cuek.

"Jangan bilang, lo udah punya rasa sama tuh cewek Gal," tuntut Bais dengan tatapannya yang intens.

"Ngaco lo," bantah Galen cepat.

"Jangan sia-siain hal yang berharga cuman gara-gara lo kalah sama gengsi lo Gal," timpal Argo setelah perasaannya mulai membaik.

"Jangan-jangan Feo pelet lo Gal," tuduh Bais membuat Galen langsung tersedak saat itu juga.

"Mulut lo tai bener Is," ujar Haikal dengan tatapan tak suka dengan pemikiran Bais kali ini.

"Siapa tau kan? Secara lo tau sendiri dong, Galen nggak ngelakuin apa-apa buat singkirin Feo," ucap Bais berusaha mempertahankan argumennya.

"Gue udah singkirin dia," bantah Galen tajam. "Tapi gagal," imbuh Galen lagi dengan suara pelan membuat ketiga temannya langsung menyemburkan tawa mereka.

"Gue mikir ada hal yang Feo tutupin dari gue," ujar Galen tiba-tiba. "Gue tadi nganter dia," imbuh Galen lagi semakin membingungkan.

"Terus apa yang dia tutupin?"

DIVISORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang