[28] Kamu gembok aku kunci

2.5K 151 149
                                    

Kasih jalan, Kang Cilok dan permaisuri mau ngesot awass kalian..

Love is just like lock and key. When my heart is locked, you are the only existing key which is created to open it.

***

"Lo malu digosipin deket sama gue? Padahal gue lagi pengen denger mereka ngomongin itu,"

Feo tidak bisa menahan senyumnya ketika mendengar perkataan Galen barusan. "Galen nggak salah makan kan?" tanya gadis itu dengan senyum yang masing mengembang sempurna.

"Nggak, ayo buruan turun," jawabnya seraya menarik tangan Feo untuk keluar. Mau tidak mau, Feo turun dari mobil Galen. Seketika juga, Feo menyadari semua pasang mata menatap ke arahnya.

Setelah Feo benar-benar turun, Galen langsung menutup pintu mobilnya. Di genggamnya tangan gadis itu untuk berjalan memasuki gedung NHS.

"Gal mereka semua ngelihatin kita," ucap Feo tidak bisa menutupi raut bahagianya.

"Iya," jawab Galen semakin mengeratkan pegangan tangan mereka.

Eh, itu Galen kenapa gandeng si Feo?

Eh gila, mereka pacaran? Nggak cocok banget anjir.

Ceweknya miskin. Kelihatan banget pengen morotin Galen.

Apa jangan-jangan si Feo melet si Galen kali ya?

Enggak mungkin, dapet uang dari mana dia bisa melet Galen. Pasti udah jual diri dia.

Genggaman tangan Galen tiba-tiba menguat. Entah kenapa dirinya tidak rela ketika mereka membicarakan hal buruk tentang Feo. Cowok itu berniat membalas jika saja Feo tidak menahannya.

"Biar aku aja Gal," ucap Feo seraya menghampiri gerombolan cewek yang sedari tadi menggosipkan dirinya.

"Lo barusan ngomong apa?" tanya Feo mengejutkan mereka. "Gue jual diri?"

"Kesindir lo?" balas Mella, cewek primadona di NHS. Mella itu, sebenarnya terkenal karena gaya berpakaiannya yang kurang bahan.

"Gue kira lo ngomongin diri sendiri," ujar Feo sarkas.

"Cewek miskin kurang ajar.." Mella hampir saja menampar Feo jika Galen tidak datang tepat waktu.

"Berani lo nampar dia?" sengak Galen penuh penekanan. Wajah Mella dan teman-temannya langsung berubah pucat. Seketika, Mella langsung menurunkan tangannya.

"Peringatan gue nggak main-main. Sekali lo ngomong yang enggak-enggak, habis lo sama gue," ancam Galen dengan tatapan membunuhnya. Galen lantas menarik tangan Feo pergi.

Feo terus tertawa membayangkan wajah Mella yang ketakutan tadi. Dirinya masih tidak menyangka jika Galen adalah cowok yang paling ditakuti di NHS. "Kamu bener-bener ya Gal, sampai ketakutan gitu mukanya," ucap Feo dengan tawa yang masih belum mereda.

Galen hanya diam saja tidak menanggapi ucapan Feo barusan. Hingga akhirnya mereka kini telah sampai di depan kelas XI Mipa 2. "Makasih ya udah mau nganterin aku sampai kelas," ujar Feo tulus dijawab anggukan saja oleh Galen.

"Oh iya, aku punya sesuatu buat kamu Gal," Feo langsung membuka ranselnya dan mengeluarkan gelang yang dia beli kemarin.

"Kamu suka nggak?" tanya Feo antusias. Gadis itu lantas menunjukkan kedua gelang yang berada di telapak tangannya.

"Gue suka," jawab Galen jujur. Senyum Feo langsung mengembang seketika.

"Kamu pake yang ada gemboknya. Biar aku yang bawa kuncinya," ucap Feo langsung memakaikan gelang itu ke tangan Galen.

DIVISORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang