[39] One only

2.2K 120 110
                                    

HALLOO SEMUA, Pergi ke pasar beli kaca, selamat membaca.. XD

Kecemburuan ini hanya bukti bahwa dirimu begitu berarti. Jangan berpaling apalagi sampai memutuskan pergi

***

"Tuh cewek siapa Fe?" tanya Ayana saat mereka berada di kantin. Pandangan Feo langsung mengarah kepada gadis dengan kucir kuda berpita merah yang saat ini sedang mengobrol dengan Galen. Bukan itu yang menarik perhatian Feo. Melainkan raut wajah gadis itu yang kentara sekali menunjukkan ekspresi sukanya kepada Galen.

"Mana gue tau," kesal Feo lantas pergi ke arah penjual batagor yang selalu dibelinya. Ayana ikut menyusul, karena Argo tidak ada di area kantin. Cowok itu tadi mengabari Ayana jika dia sibuk mengurusi beberapa murid NHS yang berminat gabung ke dalam TNB.

"Nggak disamperin?" goda Ayana tau benar apa yang Feo rasakan.

"Biarin aja," jawab Feo acuh. Sebenarnya dia sungguh penasaran siapa gadis berdarah keturunan cina itu. Sialan, dia bahkan lebih cantik dari Feo. Sedangkan Galen malah mengajaknya ngobrol dengan ramah. Galen nyebelin, padahal disana juga ada Haikal dan Bais. Kenapa Galen sih yang harus diajak ngobrol?

"Nggak cemburu lo?" tanya Ayana semakin gencar menggoda Feo. Gadis itu berusaha keras mengabaikan godaan setan di belakangnya. Emosinya aja mudah terpancing, sedangkan Ayana sedari tadi terus mencipratkan minyak ke arahnya. Demi apa, Feo ingin marah sekarang rasanya. Sabar Fe, lagi hari pertama lo jadi pacarnya Galen. Jangan malu-maluin.

"Enggak, gue biasa aja tuh," balas Feo berhasil membuat Ayana bungkam.

"Gue pesen mie ayam bentar, bosen gue batagor mulu," cibir Ayana membuat Feo tertawa.

"Sendiri aja Neng?" bisik seseorang dari belakang, yang mampu membuat Feo terkejut detik itu juga.

"Ih Gal, hobi banget ngagetin orang," kesal Feo seraya mengambil batagornya yang sudah selesai dibuat.

"Ayo ikut gue," ajak Galen seraya merebut batagor di tangan Feo. Lantas digenggamnya tangan gadis itu dan ditariknya ke arah Bais dan Haikal yang duduk disana. Jangan lupakan keberadaan gadis cina yang masih duduk di tempatnya.

Feo jelas saja menatap sengit ke arah gadis cina itu. Bahkan, saat Galen sudah menarikkan kursi untuknya, tatapan Feo masih menyalang dengan intens. "Duduk," kekeh Galen seraya mendorong bahu Feo pelan. Galen pun lantas duduk di samping Feo. Bukan itu yang membuat Feo kesal. Melainkan samping kiri Galen ada sosok gadis cina yang saat ini sedang tersenyum ke arahnya. Nggak usah senyum! Ngeselin banget sih,

"Kenalin, dia Liora, murid kelas 10 yang mau jadi drummernya TNB," ujar Galen memperkenalkan gadis cina disebalahnya. Feo hanya mengangguk acuh, lalu menyuapkan batagor ke dalam mulutnya.

"Liora, ini pacar gue, Feo,"

"Salam kenal Kak," ucap Liora lembut bak seorang putri kerajaan. Sungguh, suaranya sangat menyejukkan hati. Berbanding terbalik dengan suara Feo.

Feo hanya mengangguk lalu tersenyum tipis. Benar-benar tipis. Lalu melanjutkan kegiatan makannya dengan ekspresi tak berselera.

"Kamu sakit?" tanya Galen khawatir. Batagor yang barusan masuk ke dalam mulut Feo, seketika langsung nyangkut di tenggorokannya. Uhhuk uhhuk

"Pelan-pelan makannya, keselek kan," omel Galen seraya membantu Feo dengan menepuk pelan punggungnya.

"WOI JANGAN PACARAN DI DEPAN GUE! KATARAK NIH," omel Bais nyolot.

"Iri bilang Sahabat," timpal Haikal tertawa.

"Liat aja entar kalau Liora pacaran sama gue, mampus lo Kal," bisik Bais penuh penekanan.

DIVISORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang