[15] PULANG BARENG

2.5K 140 336
                                    

KANG CILOK SAMPE KENA SERANGAN JANTUNG GARA-GARA KOMEN KALIANNNNNNN di part kemarin... Kang Ketoprak jadi makin julid ihhh, ya ampunn kalian emang luar biasa. Makasih buat para gebetan Kang Cilok.. Jangan lupa komen yang banyak lagi ya... Biar Kang Ketoprak makin iri haha.

Sebelum hati ini menang, dia tidak akan mau berhenti berjuang

***

Ucapan Galen tadi, terus bergelayut di pikiran Feo. Gadis itu sungguh tidak sabar menanti bel pulang berbunyi. Ayana tadi sempat mengomel karena ulah gila Feo yang mencium Galen di koridor. Ada siswa dengan sengaja merekam kejadian itu. Jadi, Feo sekarang sedang menjadi perbincangan hangat di SMA Neptunus. Seorang gadis miskin yang berani-beraninya mencium Galen. Cowok yang tidak pernah mau disentuh siapa pun.

"Kapan sih pulangnya Yan, lama banget deh," gerutu Feo tidak sabar. Dirinya sudah merasa bosan dengan guru yang terus berbicara di depan sana. Ayana melirik sekilas. Feo sudah mendumel puluhan kali, dan Ayana tidak mau memusingkan hal itu.

"Lama banget, kasihan Galen pasti juga nunggu," ucap Feo penuh percaya diri. "Yan, Galen ngajak gue pulang bareng tadi," pamer Feo namun dihiraukan oleh Ayana.

"Aku deg-deg an terus dari tadi," imbuh Feo lagi tidak bisa membiarkan hidup Ayana tenang sebentar saja.

"Kalau nggak deg-deg an, lo mati Fe," balas Ayana cuek membuat Feo menatap ke arahnya kesal. Feo langsung menopang dagunya dengan tangan. Pikirannya terus berkelabut ke arah Galen. Jatuh cinta terkadang memang seindah itu.

"Ini beda Ayan, gue yang pinter biologi aja tau ada yang nggak beres sama jantung gue," sombong Feo. "Berdebar-debar, terus temponya tuh cepet. Suaranya aja bisa kedengeran sampai sini. Lo juga denger nggak Yan?"

"Tau ah," jawab Ayana cuek seraya mencatat materi yang guru mapel sedang tuliskan di papan tulis. Ayana berusaha terbiasa dengan sikap aneh Feo semenjak gadis itu mengenal sosok Galen.

"Detaknya tuh manggil-manggil nama Galen terus. Galen, Galen, Galen," ucap Feo lirih di kalimat terakhirnya. Senyum Feo langsung terpancar di wajahnya. Mungkinkah Galen sudah jatuh cinta kepadanya?

"FEO DARI TADI SAYA LIAT KAMU MALAH SIBUK SENDIRI. SEKARANG KERJAKAN SOAL INI!" teriak Bu Megan membuat Feo terjerembab saking kagetnya.

***

Akhirnya, waktu yang Feo tunggu tiba juga. Saat bel sekolah berbunyi, Feo sudah siap menggendong ranselnya dan segera keluar dari kelas. Tapi, Bu Megan seakan sengaja mengulur-ulur waktu.

"Berhubung besok sekolah kita mengadakan kegiatan jalan sehat, anak-anak dimohon untuk berangkat pagi ya? Jam setengah 7 kira-kira sudah sampai di sekolah. Kalian mengerti?"

Feo menarik napasnya berat. Hanya pengumuman seperti itu saja harus mengulur waktu. Lagian kenapa tidak diumumin lewat online sih?

"Lo tenang dikit bisa nggak sih Fe? Dari tadi udah kayak cacing aja jingkrak-jingkrak sendiri," sindir Ayana merasa risih dengan pergerakan Feo yang gelisah.

"Gue takut Galen nunggu lama Ayan," dumel Feo dengan hembusan napas lelah. Bu Megan akhirnya menutup kelas. Saat itu juga, Feo langsung ngacir untuk menemui Galen. Kaki Feo berlari secepat kilat berusaha menerobos siswa yang berlalu lalang. Tanpa sengaja Feo sampai menabrak punggung seorang cowok membuat cowok itu terjatuh karena ulahnya.

"Sorry, sorry gue nggak sengaja," ujar Feo panik seraya membantu cowok itu berdiri.

"Santai aja. Buru-buru banget ya sampai nggak liat jalan?" tanya cowok itu dengan kekehan kecil. Kelihatannya sih dia ramah, ganteng juga wajahnya. Tapi bagi Feo, Galen masih segalanya.

DIVISORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang