12

14K 1.6K 60
                                    

⏯🎶 Goliath - Masih disini, masih denganmu

Waktu luang Arsa terkuras habis oleh tugas yang menumpuk, bahkan untuk hari ini saja dia tidak bisa langsung pulang ke rumah karena ada tugas kelompok.

Membuat power point dan di presentasikan lusa. Materinya tidak boleh dibaca tapi harus dipahami dan dihafal. Waktu bicara paling sedikit 3 menit perorang-nya.

Gila, kalau bicara ngelantur mungkin Arsa bisa tahan sampai 1 jam lebih tapi kalau bicara soal materi pelajaran, kinerja otaknya akan langsung buntu seolah menolak untuk mengingat.

[ Kak, Arsa ada kerja kelompok terus pulangnya agak maleman. Ijin ya. ]

Send

Tubuh Arsa terdorong ke depan, berdecak sebal begitu tahu siapa pelakunya. "Lepas!"

"Ngambekan lo, gak asik."

"Julian!"

Pemuda itu mendengus kesal, melepas rangkulannya tanpa menunggu perintah dua kali. Hanya sebentar karena setelah itu rangkulannya lebih erat hingga mencekik jalur pernapasan Arsa. "Babi, Juleha a-aduh!"

"Kok gue bisa satu kelompok sama lo, sih? Orang goblok ditambah orang goblok yang makin goblok lah hasil kerja kelompoknya!"

Arsa menyikut perut Julian sengit lalu menendang belakang lututnya dan membuat si korban jatuh terduduk menahan nyeri. "Arsa, anjeng!"

"Julian, babi!" sahutnya tak mau kalah.

Bola mata Julian terbuka lebar, menunjuk wajah Arsa dengan gerakan dramatis. "Kerempeng lo!"

"Cebol lo!"

"Diem lo keset mesjid!"

Arsa senyum sinis kemudian menoyor kepala Julian main-main. "Diem lo kutu Afrika!"

Lucasep dan Kaiso yang diam memperhatikan sejak tadi mulai menghela napas lelah. Menyeret kerah kemeja Arsa dan juga Julian agar berjauhan sedikit.

"Woy, diem dong. Lier kepala urang liat maneh berdua ngebacot terus daritadi!" Asep mengeluh penuh beban, keluar sudah logat daerahnya karena perasaan kesal.

"Babu-babu nya kaiso, daripada ribut kagak jelas mending kita ngerjain tugas, oke. LUSA PRESENTASINYA ANJING. GUE KAGAK HAFAL!"

Arsa mendengus, Julian mencibir, saling mendelik satu sama lain hanya karena perkelahian kecil. Tapi nanti juga baikan sendiri.

"Kerjain di rumah Julian pokoknya!" Arsa menegaskan satu keputusan, si empunya rumah menolak mentah-mentah. Kalau Asep dan Kaiso, tim ngikut kemana saja yang penting tugas selesai.

Ragu juga sih kalau mereka semua akan saling bekerja sama karena biasanya tugas kelompok itu pada akhirnya akan dikerjakan oleh satu orang. Sisanya numpang nama.

Drrt!

Pesan, dari Nathan.

[ Kalau udah selesai langsung kabari saya, nanti dijemput. ]

"Siapa?"

Arsa berjengit kaget, refleks menutup layar ponselnya dengan mata membulat sempurna.

Happy Marriage [KV] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang