⏯🎶 Eclat – Apa yang kan terjadi ?
Ketika langkah kakinya berpijak menyentuh lantai rumah, otak dan ruang ingat Bi laila segera beroperasi; memindai seisi ruangan serta satu tata letak benda yang sudah berubah warna dan juga bentuk.
Alis dia berkerut samar-samar. Memandang Nathan serta Arsa yang tengah duduk sembari bermesraan ria dalam jeda waktu cukup lama.
“Den, sofanya ganti ya?”
Arsa nyaris tersedak ludah sendiri, Nathan berdeham gugup dengan wajah merona tipis. “Iya Bi, yang kemarin udah rusak.”
Mendengar jawaban dari Nathan, Bi Laila hanya mampu mengangguk pelan. Padahal seingat wanita paruh baya itu, sofa mereka baru di beli sekitar 2 bulan yang lalu. Masa sudah rusak?
“Sofanya rusak kenapa den?”
Kali ini Arsa gelagapan dengan jantung berdebar cepat. Lengan dia menyikut perut Natham diam-diam, berusaha terlihat setenang mungkin walau tahu hal tersebut sia-sia belaka.
“Loly main cakar-cakaran sama pup di situ. Makanya rusak, yaudah kita ganti hehe.”
Oh.
“Kalau gitu Bibi beresin baju dulu, ya.”
Bi Laila pergi sambil mengusap dagu lagak berpikir lalu melirik kandang kucing yang ada di pojok ruangan sana.
Loly, si terdakwa malang atas dasar tuduhan sang majikan hanya mengeong lucu dengan mata membulat bening.
“Gara-gara mas sih, kan Arsa udah bilang jangan main di sofa!”
“Iya ya, mas yang salah tapi kamu juga minta lebih.”
“K-kapan?!” pekiknya tak terima.
Nathan mendengus keras, mengusak surai hitam Arsa hingga berantakan. “Mau diulangi lagi? Mas siap kok.”
Si manis bergidik ngeri, bergeser menjauh seraya menendang kaki Nathan main-main. “Mas Nathan mesum, Arsa gak suka!”
“Kamu juga nakal, kemarin siapa yang pegang-pegang sambil jilat punya Mas, huh?”
Wajah dia merona hebat sebelum berpaling dan duduk membelakangi Nathan. Arsa tidak mau mengingat perbuatan kotornya kemarin, itu di luar kendali.
“Malu ya?”
“Berisik ih, jangan dibahas terus!”
“Yaudah kamu nya sini, kenapa jauh-jauh dari mas?”
Cemberut, Arsa lantas kembali mendekat dan duduk diantara kedua kaki Nathan. Tangan dia bahkan sudah bersilang didepan dada tanda merajuk.
“Masih pusing?”
“Udah nggak tapi masih mual.”
“Beneran gak mau ke dokter? Mas khawatir sama kamu.”
“Cuman maag doang, gapapa kok.” Kali ini punggung Arsa yang bersandar pada dada bidang Nathan. Kepala dia sedikit mendongak sebelum tertawa entah karena apa.
“Mas Nathan lucu deh, Arsa jadi pengen jus strawberry.”
“Apa hubungannya?”
Gz! Apa Arsa harus menjelaskan semua terlebih dahulu agar Nathan mengerti.
“Arsa mau jus dih! Buatin sana!”
“Oh, jadi kamu lagi nyuruh mas?”
“Oh, jadi mas Nathan gak mau Arsa suruh-suruh?” balasnya sengit dengan mata memincing tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Marriage [KV] ✓
FanfictionKeduanya menikah karena perjodohan tapi bukan berarti tidak ada kebahagiaan. [230420 • 070720]