⏯🎶 Jungkook – Still With You
Nathan benar-benar sengaja membuat Arsa kesal. Kening lelaki manis itu menekuk samar, kakinya saling mengentak dan memukul bahu sang suami main-main.
“Cepetan pake baju-nya!”
“Pakein.” dia berujar ringan dengan senyuman manis yang justru terlihat menyeramkan dimata Arsa. Menghela napas jenuh, pada akhirnya yang lebih muda mengalah.
“Harusnya 'kan kita berangkat jam 7, lihat! Sekarang udah jam 8 gara-gara Mas Nathan ngaret!” mencebik lirih, bibir ranum Arsa tampak mengerucut lucu dengan pipi menggembung bagai tupai.
Jemari tangannya sibuk memasang kancing kemeja namun tetap menggerutu hingga membuat Nathan gemas dan mengecup bibirnya berulang kali. “Jangan marah-marah, nanti Mas makan, mau?”
“Ish! Arsa usir dari rumah mau!? Biar Mas Nathan jadi gembel kayak di tv-tv itu!” ancamnya dengan mimik wajah serius, telak menghadirkan gelak tawa dari yang bersangkutan.
Satu tangan Nathan menarik pinggang ramping Arsa lembut, lantas menggigit pipinya hingga membuat si empunya memekik tak terima. “Istri-nya siapa sih? Gemes banget.”
“Bukan istri tapi suami dih!”
Mengangguk pasrah, pelukan Nathan kian mengerat sembari merapihkan poni depan Arsa hati-hati. Senyuman lembut dia terbit, terus memindai profil wajah Arsa dalam diam. “Mau bikin adik buat Artha sama Ethan gak?”
“Gak mau capek, emangnya ngelahirin sama ngasuh anak itu gampang!”
“Kan ada Mas yang bantuin kamu, kita bikin lagi adik laki-laki buat mereka. Biar Artha ada yang jagain juga.” timpal Nathan dengan nada membujuk.
Arsa berpikir, ingin menjawab tidak namun perkataan Nathan entah bagaimana sukses membuat dia ragu dan menganggukkan kepala tanpa sadar. “Tapi jangan sekarang—ah!”
“Pikniknya besok aja ya? Kita buat adiknya sekarang.” Menggosok ceruk leher Arsa dengan ujung hidung, iris hitam Nathan tampak berkilat samar selagi mengusap garis punggung Arsa dari balik pakaian.
Seharusnya rencana dia berhasil, tapi gedoran dan teriakan cempreng dari luar pintu justru menghalangi niatan hati serta birahi kotornya untuk berbuat lebih.
“AYAH BUKA PINTUNYA~!” Suara Ethan yang paling keras sebelum disusul oleh teriakan halus Artha. “BUNDA AYO PIKNIK~!”
Mendengus kasar, kesabaran Nathan lagi-lagi dipertanyakan sebelum menekan perasaan dongkolnya dengan susah payah.
Selalu saja gagal, bahkan saat dimalam hari kegiatan sakral mereka akan selalu terganggu oleh permintaan si kembar yang ingin tidur bersama seraya dibacakan buku dongeng. “Mas Nathan marah?”
Mengulas senyuman hangat, pipi tirus Arsa diusap lembut oleh Nathan. “Mas gak marah, ayo berangkat, kasian anak-anak udah nunggu.”
“Uhm.”
“Adek.” Yang disebut namanya menoleh.
“Kalau kamu capek bilang aja sama Mas, jangan ditanggung sendiri. Kamu kurusan, Mas gak suka.”
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Marriage [KV] ✓
FanfictionKeduanya menikah karena perjodohan tapi bukan berarti tidak ada kebahagiaan. [230420 • 070720]