4.Miracle✔

969 105 11
                                    

"Kenangan itu manis, buat gue nggak bisa lupain itu semua."

~Adhaza Alya Pricilla

Jangan lupa vote!
.
.
.
.

Suara adzan subuh berkumandang membuat Adhaza terbangun dari tidurnya. Adhaza segera menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan segera melaksanakan sholat subuh.

Setelah itu dia mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Adhaza merias diri menggunakan bedak tipis dan lipbalm berwarna pink serta pita kecil berwarna merah.

Adhaza menuruni tangga menuju ruang makan untuk sarapan. Adhaza hanya membuat roti selai coklat dan segelas susu.

Setelah selesai sarapan Adhaza segera berangkat menuju sekolahnya menggunakan motor matic nya. 30 menit kemudian Adhaza sampai sekolah dan segera memarkirkan motornya diparkiran motor di SMA Pelita Bangsa dan langsung berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas dia dikejutkan dengan adanya sebuah kertas origami kecil di dalam loker mejanya dan di dalam surat tersebut ada tulisan.

"Haiii, apa kabar?"
Ya itu tulisan yang ada di dalam kertas origami tersebut. Adhaza pun bertanya pada Nina sahabatnya.

"Na lo tau yang ngasih surat ini siapa?"

"Kagak tau gue, emang tu kertas isinya apa?"

Adhaza pun menyodorkan kertas tersebut ke pada Nina. Nina langsung membaca surat tersebut.

"I ... ini bukannya tulisan orang yang dulu sering ngasih surat elu ya? Jangan-jangan tu orang yang dulu pernah ngasih kertas origami waktu lu SMP dulu." Tebak Nina melebarkan matanya.

"Hah masak sih? Kok dia tau gue sekolah di sini?"

"Mana gue tau Ca."

Ya Adhaza dulu semasa SMP sering mendapatkan kertas origami. Dan di dalam kertas tersebut berisi motivasi motivasi untuk Adhaza ketika dia sedang ada masalah.

Adhaza sudah tidak lagi mendapatkan surat tersebut sejak 6 bulan yang lalu. Dan hari ini dia kembali lagi mendapatkan kertas tersebut, dan menanyakan kabar dari adhaza.

Bel masuk berbunyi nyaring menandakan pelajaran jam pertama akan segera dimulai.

Pelajaran jam pertama dikelas adhaza yaitu IPS dan guru yang mengajar adalah wali kelas IPS 3 sendiri. Pelajaran hari ini berjalan sangat lancar, entah kenapa hari ini juga anak IPS 3 sangat semangat mengikuti pelajaran.

Kriiingggggg

Bel jam istirahat berbunyi, semua siswa-siswi SMA Pelita Bangsa merasa senang karena mereka bisa memberi makan cacing yang ada di dalam perut merek yang sedari tadi sudah meronta ronta meminta makan.

Begitu pula dengan dengan Adhaza dan Nina. Mereka segera menuju kantin akan tetapi di koridor menuju kantin Adhaza teringat bahwa uang dan ponselnya tertinggal dikelas dan memutuskan mengambilnya.

"Na lo duluan gih, gue mau ambil HP sama uang dulu," ucap Adhaza dan di jawab anggukan oleh Adhaza.

Setelah mengambilnya Adhaza buru-buru menuju kantin. Karena terburu buru dia tidak menyadari bahwa ada orang yang berjalan berlawan arah dengannya.

Bruk

Tubuh Adhaza terpental, tubuhnya langsung mendarat mulus ke lantai. Ia mengelus elus lengannya karena terasa sangat perihh.

"Kalo jalan tu pake mata dong!' ucap Adhaza.

"Pakek kaki bukan mata," jawab orang tersebut.

Adhaza merasa kenal dengan suara tersebut langsung mendongak keatas dan melihat wajah laki laki tersebut, dan benar saja laki laki tersebut yaitu Endra.

Endra mengulurkan tangannya untuk membantu Adhaza. Adhaza menatap uluran tangan terbaru, lalu kembali menatap Endra.

"Nggak mau yaudah," ucap Endra kembali menarik tangannya.

"Eh, mau kok mau."

Adhaza langsung meraih tangan Endra. Dengan kekuatan penuh Endra langsung menarik tangan Adhaza, Adhaza sangat terkejut dan jidatnya menatap dada bidang Endra. Adhaza mendongakkan kepalanya menatap Endra.

Dia terkejut karena wajahnya dan wajah Endra begitu dekat, membuat jantung Adhaza berdegup lebih kencang, membuat Adhaza salah tingkah.
Pandangan adhaza terbuyar karena Endra bersuara.

"Gue tau gue ganteng," ucap Endra percaya diri.

"Dih, pede banget lo," cibir Adhaza seraya menjauhkan tubuhnya.

"Dasar gengsian!"

"Dih, siapa juga yang gengsian? Elu ganteng? Ganteng dari mana? Hongkong?" tanya Adhaza seraya terkekeh.

Ada banyak siswi yang memperhatikan mereka, ada yang iri, kagum akan kecocokan mereka, dan ada yang berdebat tentang mereka karena Endra adalah salah satu most wanted yang ada di SMA Pelita Bangsa.

Lalu ada satu siswi yang kebetulan teman sekelasnya adhaza. Endra menunjuk siswi tersebut. Siswi tersebut yang merasa ditunjuk oleh endra pun segera menghampiri endra dan adhaza.

"Ada apa kak?" tanya siswi tersebut.

"Gue ganteng nggaka?" tanya Endra.

"Iya kak, ganteng banget malah. Hampir sempurna," ucap siswi tersebut.

"Terima kasih, sekarang lo bisa pergi," ucap Endra dan diangguki siswi tersebut.

"Dih muka pas-pasan dibilang ganteng, apaan?" ucap Adhaza sambil memperagakan orang yang mau muntah.

"Dasar gengsian!" sindir Endra.

"BODO ... AMAT! ucap Adhaza langsung pergi tidak memperdulikan ucapan Endra.

Tanpa Endra sadari sudut bibir Endra terbentuk lengkungan kecil.

"Gue kangen elu Cill."

Endra langsung membalikkan tubuhnya untuk menuju kantin.





Jangan lupa follow akun aku MelyzaPutri

Dan jangan lupa follow ig aku @Melyzaputri11 nnt aku flbck

Senior Cold {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang