Jangan lupa vote
.
.
.
.Suara jam alarm berbunyi membuat Adhaza terbangun dari tidurnya. Setelah dipastikan kesadarannya terkumpul seutuhnya Adhaza beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka lalu menuju meja belajarnya.
Pagi ini Adhaza ada Ulangan harian matematika, Adhaza memutuskan untuk mempelajari materi-materi untuk ulangan nanti. Adhaza merasa sudah paham dengan materi matematika tersebut ia memutuskan untuk mandi dan menunaikan ibadah sholat subuh.
Adhaza menuruni tangga dan langsung menuju ke meja makan yang di sana sudah ada ayah dan bundanya. Ayah dan bunda adhaza sudah pulang kemarin malam.
"Selamat pagi putri Ayah," sapa Surya.
"Selamat pagi juga Ayah,Bunda."
"Gimana sekolahnya?"
"Alhamdulillah Yah, lancar," jawab Adhaza.
Tidak lama kemudian Vivi datang dengan membawa nasi goreng . Adhaza dan Surya pun langsung menyantap nasi goreng tersebut. Setelah menyuap habis nasi gorengnya Adhaza pun berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat kesekolah.
Akan tetapi surya melarangnya untuk berangkat sekolah sendiri. Surya memutuskan untuk mengantarkan putri nya kesekolah.
~~~~~
Adhaza memasuki kelas dengan wajah yang ceria. Dia sangat senang hari ini karena ayah dan bunda nya sudah pulang. Akhirnya ia tidak kesepian lagi.
Adhaza sampai di bangkunya, dia melihat ada kertas origami berwarna pink. Adhaza membuka kertas tersebut, dan seperti biasa di dalam kertas tersebut ada tulisan 'Senang bertemu denganmu' kening Adhaza berkerut.
"Sa, lo tau nggak yang naroh kertas ini di sini siapa?" tanya Adhaza kepada Sasha yang duduknya ada di depan meja Adhaza dan Nina.
"Gus nggak tau Ca, tadi gue dateng itu kertas kertas udah ada disitu," jawab Sasha.
"Yaudah, makasih ya."
Tidak lama kemudian Nina datang, Nina menuju bangkunya yang sudah ada Adhaza di sana. Adhaza sedang melamun. Entah apa yang sedang dipikirkan gadis itu pagi-pagi ini.
"Kenapa lo? Diem aja?" tanya Nina tiba-tiba membuat Adhaza yg tadinya melamun terlonjak kaget.
"Salam dulu kek," jawab Adhaza sambil mengelus dadanya.
"Assalamualaikum ukhty. Udah puas?" Salam Nina.
"Waalaikumsalam. Alhamdulillah sangat puas," jawab Adhaza.
"Lo kenapa Ca?" tanya Nina sambil menaruh tasnya dan duduk di bangkunya.
"Ada yang naruh ini lagi," jawab Adhaza sambil mengangkat kertas origami tersebut.
"Lah, ada lagi? Ada tulisannya ngga?" tanya Nina.
"Ada tulisannya gini, 'Senang Bertemu denganmu."
"Siapa sih sebenernya tu orang. Gue pengen tau anjir." Dumel Nina.
"Tau tuu, gue juga kepo anjir."
Tidak lama kemudian bell masuk sekolah berbunyi. Semua siswa siswi SMA Pelita bangsa masuk kedalam kelasnya masing masing.
~~~~~
Di kelas Endra pelajaran jam pertama diisi dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dan guru yang mengajar adalah Bu Susan. Bu Susan adalah guru yang paling kurus dari banyaknya guru yang ada di SMA Pelita bangsa.
"Assalamualaikum, Anak-anak," salam Bu Susan ketika memasuki kelas.
"Waalaikumsalam."
"Hari ini saya akan memberi kalian tugas membuat puisi. Untuk tema nya terserah kalian mau memilih tema apa. Yang jelas tema itu mengandung unsur kebaikan dan kata-kata yang indah," ucap Bu Susan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cold {SUDAH TERBIT}
Ficção AdolescenteEND Revisi {SEGERA TERBIT} "Bagiku kau adalah penyemangatku, tanpamu aku beku seperti es batu yang selalu memberikan hawa dingin di setiap waktu." Endra Anggara Prasetya, salah satu laki-laki tampan dan sering dijuluki dengan sebutan es kutub utar...