14. Bumper✔

567 67 2
                                    

Jangan lupa vote
.
.
.
.

Jarum jam menunjukkan pukul 06.00. Halaman SMA Pelita Bangsa kini sudah ramai dengan siswa-siswi anggota pramuka yang akan berangkat untuk berkemah. Semua anggota sudah berkumpul dengan regunya masing-masing.

Adhaza yang baru datang langsung menuju ke regunya yang sudah ada Andini, Isya, Rena, dan Putri yang berdiri di dekat pohon.

“Haii guys," sapa Adhaza.

“Hai Ca," jawab mereka serempak

“Nala mana?" tanya Adhaza.

“Si curut belum dateng Ca,” jawab Rena.

“Hallo guys, ada yang kangen gue? Uhuy akhirnya kita berangkat juga."

Mereka semua terlonjak kaget mendengar suara Nala yang sangat cempreng itu. Rena membalikkan tubuhnya lalu menatap Nala dengan kesal.

“Sehari nggak bikin orang kaget bisa nggak sih?” tanya Rena emosi.

“Ye maap," jawab Nala dengan cengirannya.

“Udah-udah! Sekarang udah lengkap kan?” tanya Isya.

“Udah," jawab Andhini.

Cekk.... Cek...

Suara ketukan mic membuat seluruh peserta anggota pramuka yang tadinya sangat ramai menjadi hening seketika. Mereka semua langsung membentuk barisan sesuai regu nya masing-masing.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi semuanya," sapa Juanda.

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,” jawab seluruh peserta.

“Oke, adik-adik sebentar lagi kita akan berangkat ke bumper. Untuk kendaraan yang akan kalian naiki, kalian bisa memilihnya sendiri ada 5 bus terserah kalian mau naik yang mana, tapi harus satu kelompok ya, dan ingat jangan berebut tempat duduk," ucap Juanda.

“Baik,Kak,” jawab mereka serempak.

“Sebelum berangkat mari kita berdoa terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai!"

Juanda memimpin do'a, semuanya berdoa dengan khusyuk. Keadaan sangat hening dan hanya terdengar suara mesin bus dan lalu lalang kendaraan lain.

“Berdoa selesai!" ucap Juanda mengakhiri do'a.

“Oke guys. Silahkan menuju kendaraan yang kalian inginkan. Sekian dari saya, Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Juanda lalu segera berjalan menghampiri teman-temannya.

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Semua peserta berhamburan untuk memilih kendaraan yang akan mereka gunakan. Adhaza dan teman-temannya memilih menaiki bus 2.

Mereka mencari tempat duduk yang strategis dan nyaman. Dan mereka memutuskan Andhini duduk dengan Isya di deretan kanan baris ke 5 dari depan, dan dibelakang Andhini dan Isya ada Rana dan Nala,sedangkan Adhaza dan Putri disebelah kiri barisan ke 4 dari depan.

Lalu keadaan yang tadinya ramai oleh celotehan-celotehan para penumpang bus 2 seketika menjadi hening ketika ada seorang laki-laki yang masuk kedalam bus. Endra sedang celingak-celinguk mencari tempat yang masih kosong. Dan pandangannya tertuju pada Kursi sebelah kiri tepat didepannya adhaza.

“Kak Endra!" teriak histeris para anak ciwi-ciwi.

“Itu kak Endra kan?”

“Mimpi apa gue semalem bisa ketemu cogan di pagi hari."

Senior Cold {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang