Jangan lupa vote
.
.
.
.Adhaza dan Nina memasuki kelasnya, saat masuk kedalam kelas mereka dikejutkan dengan teman laki-lakinya yang tengah rebahan di depan kelas mereka semua melepas bajunya dan memperlihatkan tubuh bagian atas mereka.
“Astaghfirullah,” ucap kaget Adhaza dan Nina saat melihatnya.
Mendengar ada yg memekik kaget, mereka semua melihat ke arah Adhaza dan Nina dengan alis yang terangkat sebelah.
“Kalian, kenapa buka baju di dalem kelas sih?" tanya Nina.
“Kita gerah Na,” jawab Rido.
“Kalian pikir ini rumah lo pada? Ini sekolah bukan rumah kalian!" ucap Nina.
“Iya, tau Ibu Nina yang terhormat," jawab mereka serempak.
“Kalau sekolah tempat belajar bukan buat tidur. Berarti rumah gue buat tidur bukan buat belajar. Dan biar adil kita jadiin sekolah dan rumah tempat belajar dan rebahan. Adil kan?" ucap Aldy si ketua kelas.
“Yoi, Dy,” jawab semua cowok.
Sementara Nina dan Adhaza melongo atas penjelasan Rendy. Adhaza hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menuju tempat duduknya. Sementara Nina masih berdebat dengan para cowo sinting IPS 3.
Adhaza yang mulai jengah dengan pemandangan pagi yang tidak mengenakkan ini, dia pun beranjak keluar kelas tanpa berpamitan dengan Nina,karena cewe tersebut jika sudah berdebat tidak ada hentinya sebelum ada salah satu pihak yg mengalah. Adhaza memilih menuju kantin untuk membeli minuman.
Adhaza memasuki kantin yang sudah ramai dengan manusia manusia yang kelelahan. Adhaza menuju kulkas yang di dalamnya terdapat banyak minuman yg menyegarkan.
Adhaza memutuskan membeli air mineral saja. Dan segera membayarnya lalu kembali ke kelas. Saat adhaza menuju pintu keluar kantin dia sibuk membuka botol air mineralnya. Dan tanpa ia sadari dia menabrak seorang cowo yang saat itu ingin memasuki kantin. Dan cowo itu adalah Endra.
Tubuh adhaza terhuyung kebelakang dengan sigap Endra menahan tubuh Adhaza yang hampir jatuh kelantai. Para siswi yang melihat adegan tersebut nampak histeris. Ada banyak bisik bisik tidak suka, ada yang takjub,dan tidak peduli.
Mata adhaza bertemu dengan mata elang Endra. Mereka saling menatap satu sama lain. Adhaza yang sadar akan tatapan mereka adhaza langsung berdiri dan memutuskan kontak matanya.
“Maaf kak saya nggak sengaja,” ucap Adhaza dan segera keluar kantin.
Endra menatap kepergian adhaza setelah dipastikan Adhaza sudah keluar Endra menuju bangku kantin yang tadi sempat ia duduki bersama sahabat nya. Dompet Endra tertinggal di meja tersebut.
“Buseett bro, tatapan matanya lama banget." Celetuk Galang.
“Bener tuh, gue berasa liat drakor sungguhan anjir.” Lanjut Fahry.
Endra yang males merespon sahabatnya langsung mengambil dompet dan keluar dari kantin.
Sesampainya di kelas dia langsung menuju bangkunya dan menenggelamkan wajahnya di atas meja dengan tangan kanan yang dipergunakan sebagai bantal.
Tidur Endra terganggu karena ada seseorang yang duduk disebelahnya dan mengajaknya berbicara.
Yha dia Loly Arzetty, teman seangkatannya dan Loly adalah salah satu fans Endra yang sangat hobi mengancam seseorang yang berani mendekati Endra.
“Haii Beby,” sapa Loly.
“Aku denger tadi kamu tatapan mata sama anak kelas 10 ya? Siapa orangnya? Berani-beraninya dia tatapan sama kamu, lama lagi tatapannya”
“Aku aja nggak pernah kamu tatap kayak gitu, aku iri Beb."
“Aku juga pengen ditatap kek gitu. Aku mau labrak dia, dia nggak tau apa kalay kamu itu cuma buat aku."
Endra yang sudah menahan emosinya dia langsung mengangkat Kepalanya dan menatap tajam Loly.
“Mau lo apa sih?” Bentak Endra.
“Udah gue bilang, gue nggak mau sama lo. Lo bukan siapa-siapa gue dan lo jangan pernah ikut campur urusan gue!” Lanjut Endra
Kelas yang tadinya ramai menjadi hening karena bentakan Endra terhadap Loly. Loly menangis ia merasa malu segera keluar kelas. Endra yang sedang diperhatikan teman-temannya hanya bersikap cuek dan melanjutkan tidur.
~~~~~
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Nina sudah keluar kelas terlebih dahulu, sementara Adhaza dia sedang sibuk memasukkan barang barangnya kedalam tas dan bergegas menuju aula. Dari kelas Adhaza yang mengikuti organisasi kepramukaan lumayan banyak.
Sesampainya Adhaza dan teman-temannya di aula mereka mencari tempat duduk masing-masing. Adhaza dan temen cewenya duduk di barisan tengah.
Untuk menghilangkan kebosenan Adhaza memainkan ponselnya. Ada banyak pesan yang masuk, Adhaza memilih membalas pesan dari ibunya.
Bunda ❤
Bunda hari ini pulang sayang. Nanti jam 4 berangkat dari siniAdhazaAly
Iya bunda. Bunda hati hati di jalan yah
Suara seseorang di depan aula menginstruksikan bahwa kegiatan perkumpulan pramuka dimulai.“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” salam kakak pembina.
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
“Selamat siang, dan salam Pramuka.”
“Salam,” jawab merek semua serempak.
“Di sini saya selalu wakil ketua Pramuka, saya ingin menyampaikan tujuan diadakannya perkumpulan hari ini. Sebelumnya perkenalkan nama saya Juanda dari kelas 11 IPA 3. Tujuan kami mengumpulkan kalian di sini adalah untuk membentuk regu pramuka yang setiap regunya berisi anggota maksimal 10 orang. Dan masing-masing regu harus menentukan siapa yang menjadi ketua dan wakilnya. Tujuan dibentuknya regu ini adalah untuk persiapan Perkemahan, di perkemahan tersebut masing masing regu wajib menampilkan sesuatu," ucap juanda menjelaskan panjang kali lebar.
“Ada yg mau ditanyakan?"
“Kak saya mau tanya, itu nanti regunya anggotanya bebas atau tidak?" tanya salah satu siswa.
“Untuk anggota regunya bebas terserah kalian."
“Kalau tidak ada yang bertanya lagi, saya akhiri pertemuan ini karena ketua Pramuka sedang banyak urusan. Mungkin dipertemuan kedua kita dapat membahasnya bersama sangat ketua Pramuka”
“Sekian dari saya, wasaalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh."
“Salam Pramuka."
“Salam."
Maaf ya guys aku baru bisa publish cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Cold {SUDAH TERBIT}
Teen FictionEND Revisi {SEGERA TERBIT} "Bagiku kau adalah penyemangatku, tanpamu aku beku seperti es batu yang selalu memberikan hawa dingin di setiap waktu." Endra Anggara Prasetya, salah satu laki-laki tampan dan sering dijuluki dengan sebutan es kutub utar...